Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEIN : Potensi Busana Muslim Indonesia Cukup Besar

Industri busana muslim diklaim menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dibidang ekonomi kreatif selain bidang kuliner.
Koleksi busana muslim rancangan Ria Miranda/JIBI-Reni Efita Hendry
Koleksi busana muslim rancangan Ria Miranda/JIBI-Reni Efita Hendry

Bisnis.com, JAKARTA -- Industri busana muslim diklaim menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dibidang ekonomi kreatif selain bidang kuliner. 

Guna memaksimalkan percepatan industri kreatif dan penyusunan roadmap industri kreatif di bidang busana muslim, Kelompok Kerja (Pokja) Industri Kreatif Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) bersama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Pariwisata dan Bekraf mengadakan kegiatan Focus Group Disscusion (FGD) mengenai industri busana muslim di Indonesia.

Menurut Irfan Wahid selaku Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN, ketika berbicara industri kreatif maka akan terdapat dua komponen terbesar yang ada di dalamnya, yaitu bidang kuliner (makanan) dan fashion (busana). 

"Hal ini kita bahas, karena berdasarkan hasil pertemuan antara KEIN dengan Presiden Joko Widodo sebulan sekali di luar rapat Kabinet, dan terakhir juga dalam rapat terbatas dengan beliau tentang presentasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, ternyata salah satu sektor yang paling banyak meningkatkan pertumbuhan ekonomi terdapat di bidang industri kreatif," ujar Irfan dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Kamis (23/6/2016).

Menurut Irfan, Presiden juga telah menyetujui inisiasi KEIN untuk melakukan pertemuan dengan berbagai lintas kementerian untuk mendisuksikan tentang industri kreatif, khususnya industri busana muslim di Indonesia.

Terkait perihal busana muslim, Irfan mengakui bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa. Satu diantaranya, Indonesia merupakan satu dari lima besar negara anggota Organisasi Kerjasama negara Islam (OKI) sebagai pengeskpor busana muslim terbesar selain Bangladesh, Turki, Maroko dan Pakistan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper