Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai berbujet murah, Citilink Indonesia memprioritaskan penambahan frekuensi penerbangan tidak berjadwal di rute yang sudah ada tahun ini ketimbang membuka rute baru agar kegiatan penerbangan maskapai tetap efisien.
President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan mengatakan maskapai berbujet murah (low cost carrier/LCC) idealnya memang memiliki banyak frekuensi di tiap rute existing, bukan justru sebaliknya.
“Enggak efisien kalau banyak buka rute baru, tetapi cuma terbang satu kali sehari. Saya kan juga harus simpen orang disana [bandara], ngasih orang disini. Jadi lebih bagus kalau punya rute, tapi banyak frekuensinya,” katanya, Senin (13/06).
Selain itu, Albert mengakui untuk menaikkan frekuensi terbang dan rute baru saat ini cukup sulit mengingat ketersediaan waktu alokasi terbang atau slot time di bandara yang terbatas, terutama bandara yang berada di Pulau Jawa.
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak serta merta membuat kedatangan 8 pesawat baru pada tahun ini ditunda. Menurutnya, tiga pesawat akan didatangkan pada semester I/2016, dan sisanya pada semester II/2016.
“Indonesia itu memang agak susah sekarang, kecuali untuk maskapai yang sudah lama, seperti Garuda dan Lion Air, dimana saat slot airport itu masih kosong, sehingga mereka bisa dengan mudah masuk. Kalau sekarang susah,” tuturnya.
Sepanjang paruh pertama 2016, Citilink sedikitnya sudah membuka lima rute penerbangan baru antara lain Medan-Aceh, Bandung-Pekanbaru, Jakarta (Halim Perdanakusuma)-Lombok, Ujung Pandang-Manado, dan Surabaya-Manado.
Sementara untuk frekuensi penerbangan, Citilink saat ini telah mencatatkan 234 frekuensi penerbangan/hari, naik 23% dari jumlah frekuensi penerbangan Citilink pada akhir tahun lalu sebanyak 190 penerbangan/hari.
“Kami menargetkan frekuensi terbang mencapai 260 penerbangan/hari hingga akhir tahun ini, naik 37% dari periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar frekuensi terbang yang akan dinaikkan itu di luar Jakarta,” ujar Albert.
Citilink Genjot Frekuensi Penerbangan
Maskapai berbujet murah, Citilink Indonesia memprioritaskan penambahan frekuensi penerbangan tidak berjadwal di rute yang sudah ada tahun ini ketimbang membuka rute baru agar kegiatan penerbangan maskapai tetap efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 hari yang lalu
Prospek IPO Diuji Pasang Surut Pasar Saham
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

1 jam yang lalu
Nissan Bakal PHK 10.000 Karyawan di Seluruh Dunia

1 jam yang lalu
Kepatuhan Lapor SPT Turun, Penerimaan Pajak Aman?
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
