Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai dengan pelayanan penuh atau full service, PT Garuda Indonesia Tbk. mulai membidik pasar Amerika Serikat sebagai bagian dari rencana pengembangan jaringan penerbangan maskapai pada lima tahun ke depan.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) M. Arif Wibowo mengatakan Garuda Indonesia tengah mempertimbangkan untuk memperkuat jaringan menuju AS. Dia mencatat sedikitnya 400.000 penumpang dari AS ke Indonesia dalam setahun.
“Sebenarnya rencana itu sudah ada dalam masterplan kita yang lima tahunan. Kalau bisa lebih cepat, nanti kami akan persiapkan. Saat ini, kami sedang melihat opsi-opsi mana saja yang menguntungkan kami,” katanya di Jakarta, Minggu (12/6/2016).
Arif mengungkapkan setidaknya ada dua kota yang diincar Garuda Indonesia antara lain Los Angeles dan New York. Menurutnya, jumlah penumpang dari New York ke Indonesia lebih banyak ketimbang dari Los Angeles yang hanya mencapai 120.000 penumpang.
Kendati demikian, lanjutnya, kompetisi untuk mengambil pasar AS cukup berat. Pasalnya, rata-rata harga tiket di AS hanya sekitar US$1.000 untuk sekali perjalanan. Menurutnya dengan harga tiket tersebut, margin keuntungan bagi maskapai cukup kecil.
“Ke depannya memang kami akan memperkuat jaringan ke AS. Cuma tinggal yield-nya aja, ke AS itu average fare-nya disana tough juga. paling rata-ratanya itu sekitar US$1.000 dolar, jadi agak berat disana,” tuturnya.
Apabila tidak ada aral melintang, Arif menuturkan Garuda Indonesia akan menggunakan dua unit pesawat B777 untuk melayani penerbangan menuju AS. Menurutnya, utilisasi dua pesawat tersebut masih bisa dinaikkan lagi.
Garuda Indonesia Mulai Bidik Pasar AS
Maskapai dengan pelayanan penuh atau full service, PT Garuda Indonesia Tbk. mulai membidik pasar Amerika Serikat sebagai bagian dari rencana pengembangan jaringan penerbangan maskapai pada lima tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium