Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mengintensifkan penerapan teknologi tanam pada persawahan masyarakat, terutama melalui perluasan implementasi teknologi tanam Jajar Legowo Super yang diyakini dapat meningkatkan produktivitas tanam padi hingga 10 ton per hektare.
Saat ini, produktivitas padi nasional yaitu 5,1 ton per hektare. Dengan penerapan teknologi pengaturan jarak tanam , maka potensi peningkatan produksi per hektare mencapai rata-rata 4 ton. Dengan luas lahan sawah irigasi mencapai 4,8 juta hektare.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan, Muhammad Syakir menyampaikan saat ini kadar organik lahan sawah irigasi hanya sekitar 2% sehingga sulit untuk mendongkrak produktivitas padi yang ditanam di lahan tersebut tanpa praktik inovasi.
“Kami telah menggunakan varietas Ciherang di Indramayu yang hasilnya berkisar 12,4 ton – 14,4 ton per hektare. Inovasi dilakukan dengan mendorong optimalisasi potensi genetik, penggunan pupuk hayati, dan decomposer,” kata Syakir di Jakarta, Senin (18/4/2016).
Syakir menyampaikan dengan pemberian decomposer, maka proses dekomposisi yang pada umumnya berlangsung selama 1 bulan, dapat dipercepat menjadi 1-2 minggu. Hal ini dapat meningkatkan indeks tanam sehingga secara langsung meningkatkan produksi.
Dia menambahkan dengan penambahan pupuk hayati, maka mikroorganisme di lahan tanam akan semakin meningkat sehingga penggunaan pupuk lebih efisien.