Bisnis.com, JAKARTA -- Greenpeace Indonesia akan meluncurkan satu laporan terbaru hari ini tentang dugaan perusakan lingkungan oleh pertambangan batu bara yang didanai oleh perusahaan asal Thailand.
Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia Rahma Shofiana mengatakan laporan itu terkait dengan rusaknya bentang alam karena pertambangan batu bara di provinsi Kalimantan Timur. Tak hanya bentangan alam, sambungnya, sektor tersebut juga mengganggu kualitas air tanah.
"Laporan terbaru Greenpeace mempublikasikan temuan dan hasil investigasi lapangan yang terkait dampak pertambangan batubara berskala besar yang didanai oleh perusahaan Thailand," kata Rahma dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Dia menuturkan sekitar 75% luas wilayah Kalimantan Timur sudah diubah menjadi pertambangan batu bara. Rencananya, laporan itu akan diluncurkan di Hotel Ibis Tamarin, Jalan KH Wahid Hasyim 77, Menteng, Jakarta Pusat pada jam 10.30.
Greenpeace terus mengkampanyekan untuk penghentian pemapakaian batu bara sebagai sumber energi yang kotor. Organisasi itu menyatakan pemerintah Indonesia harus mencontoh Amerika Serikat dan China karena tengah menutup PLTU berbasis batu bara dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca.