Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belgia Tawarkan Teknologi dan Inovasi Sektor Hulu Migas

Pihak Kerajaan Belgia menawarkan teknologi dan inovasi guna mengembangkan sektor hulu minyak dan gas di Indonesia melalui perusahaan Solvay yang akan bekerja sama dengan PT Pertamina (persero).
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Putri Astrid dari Kerajaan Belgia (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/3). Putri Astrid dari Kerajaan Belgia memimpin delegasi bisnis untuk membicarakan peluang-peluang yang dapat meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara. ANTARA/Yudhi Mahatma/ama/16
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima Putri Astrid dari Kerajaan Belgia (kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/3). Putri Astrid dari Kerajaan Belgia memimpin delegasi bisnis untuk membicarakan peluang-peluang yang dapat meningkatkan kerja sama ekonomi kedua negara. ANTARA/Yudhi Mahatma/ama/16

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak Kerajaan Belgia menawarkan teknologi dan inovasi guna mengembangkan sektor hulu minyak dan gas di Indonesia melalui perusahaan Solvay yang akan bekerja sama dengan PT Pertamina (persero).

Solvay merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia, material, polimer dan jasa di sektor energi. Termasuk, manajemen energi terkait emisi gas karbon dioksida serta teknologi di hulu minyak dan gas.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengatakan Belgia sebelumnya telah memiliki pabrik komponen untuk penunjang kegiatan pengeboran dan aktivitas di sektor hulu migas di Cikarang, Jawa Barat.

Adapun, yang akan ditawarkan kepada Pertamina berupa teknologi enhancing oil recovery (EOR) dan pengendalian korosi untuk memperpanjang usia fasilitas seperti pipa dan platform. Sebagai contoh, dia menyebut tentang fasilitas yang biasanya berumur 20 tahun bisa diperpanjang 5 tahun lagi.

"Mereka punya teknologi, punya inovasi di bidang oil and gas, terkait oil and gas upstream untuk EOR salah satunya. Mereka invest, kerja sama dengan kita mengembangkan teknologi dan inovasi," ujarnya usai melakukan pertemuan dengan Kerajaan Belgia di Hotel Pullman, Selasa (15/3/2016).

Lebih lanjut, diharapkan bila EOR diterapkan mampu memacu produksi di dalam negeri. Pasalnya, lapangan milik Pertamina didominasi lapangan berusia matang yang memerlukan tindakan khusus untuk mengoptimalkan produksinya.

Bila teknologi juga diterapkan pada fasilitas-fasilitas produksi bisa memberikan nilai lebih karena bekerja lebih efisien dan berumur lebih panjang. Sebagai tindak lanjut, kerja sama akan dilakukan secara bisnis ke bisnis (business to business/b-to-b).

"Kalau EOR diterapkan kan produksi bisa naik, kilang-kilang kan jadi lebih efisien, fasilitas yang tua kalau teknologi ini diterapkan kan umurnya bisa lebih panjang," katanya.

Deputi bidang Pengendalian Keuangan Parulian Sihotang yang mewakili Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan secara umum kondisi lapangan minyak tua membutuhkan perawatan yang berbeda guna memacu produksi.

Kondisi harga minyak yang rendah, katanya, seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi untuk mempersiapkan ketika harga minyak kembali naik. Dari segi harga, yang ditawarkan saat ini tentunya akan lebih rendah.

"Mereka saya yakin juga lebih murah tuh karena permintaan juga sedikit. Terobosan saatnya sekarang sebelum jadi mahal," katanya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper