Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur Maritim RI Jauh Tertinggal bahkan dari Negara Tetangga

Wakil Ketua Komite II DPD RI Ahmad Nawardi mengatakan infrastruktur maritim Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara tetangga sehingga menghambat perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Maritim Indonesia
Maritim Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -  Wakil Ketua Komite II DPD RI Ahmad Nawardi mengatakan infrastruktur maritim Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara tetangga sehingga menghambat perwujudan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Infrastruktur pelabuhan kita masih sangat tertinggal. Indonesia memiliki peringkat 61 dari 148 negara di bidang infrastruktur, masih kalah dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia peringkat 29, Thailand peringkat 47, dan Brunei Darussalam peringkat 58," ujar Nawardi di sela kunjungan kerja anggota Komite II DPD RI di Kepulauan Riau, Senin (22/2/2016).

Senator dari Jawa Timur itu menilai di tengah pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Indonesia harus segera meningkatkan daya saingnya dengan salah satu cara yakni pembangunan infrastruktur pelabuhan, guna mengembalikan kejayaan sektor maritim nusantara.

Keberadaan Undang-Undang No. 17/2008 tentang Pelayaran, katanya, semestinya dapat mendorong cita-cita Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dia mengatakan tujuan kunjungan kerja Komite II DPD ke Kepri dalam rangka memastikan UU Pelayaran dapat menunjang proses investasi dan perekonomian di wilayah tersebut.

Kepri sebagai wilayah yang 90% merupakan perairan, dinilai merupakan sebuah provinsi yang unik serta memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. "Kami ingin melihat bagaimana implementasi UU Pelayaran di Kepri, dan bagaimana kaitannya dengan proyek-proyek infrastruktur maritim nasional," ujar Nawardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper