Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inacom Fokus untuk Proyek Pesawat N219

Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association melaksanakan rapat umum yang pertama dengan agenda mambahas rencana kerja pada Senin (25/1/2016). Pesawat N219 menjadi pekerjaan pertama baginya.
Pesawat N219. /fikushonblog.blogspot.com
Pesawat N219. /fikushonblog.blogspot.com

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association melaksanakan rapat umum yang pertama dengan agenda mambahas rencana kerja pada Senin (25/1/2016). Pesawat N219 menjadi pekerjaan pertama baginya.

Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association (Inacom) merupakan asosiasi yang mewadahi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang komponen pesawat.

Targetnya, Inacom akan merangkai N219 dengan pemenuhan 60% Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN). Namun, hingga sekarang peswat N219 baru bisa memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40%.

"Fokus kami adalah bagaimana anggota kami mampu memproduksi komponen dalam negeri. Kami akan mengikuti semua peraturan. Tapi kami yakin industri transportasi nilai jasa atau nilai manusianya sangat tinggi. Maka kami yakin dengan dibuatnya komponen dalam negeri ini harganya lebih kompetitif," ujar Andi Alisjahbana, Ketua Inacom.

Khusus untuk proyek ini, anggota Inacom menyatakan sudah siap untuk bisa memproduksi beberapa komponen, seperti landing gear, interior, kaca, dan komponen elektronik pesawat. Komponen ini sudah masuk ke dalam rencana kerja 2019.

Saat ini Inacom masih dalam tahap memperjuangkan karena [pesawat N219] belum sertifikasi. Kalau sudah 2017 nanti saya sebutkan komponen apa saja yang kita produksi, katanya.

Inacom yang baru terbentuk 2015 ini tengah bersinergi dengan kementerian terkait pembimbingan agar peta jalan kemandirian industri komponen penerbangan bisa terwujud. Kementerian Perindustrian juga akan memfasilitasi untuk proses sertifikasi bagi produk N219 yang rencananya selesai pada 2017.

"Produk yang bisa masuk ke industri kapal saja harus ada sertifikasi dari BKI di Indonesia. Harusnya Indonesia bisa punya lembaga sertifikasi sendiri. Kita adopsi standarnya dari negara-negara maju," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), I Gusti Putu Suryawirawan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper