Bisnis.com, JAKARTA - - Setelah pekan lalu Presiden Joko Widodo melangsungkan panen benih padi IPB 3S di Karawang, Jokowi kembali melangsungkan panen padi di Sukoharjo yang dihasilkan dari inovasi berupa pupuk mikrobia yang diyakini menggenjot produktivitas tanaman.
Jokowi mengatakan kunjungannya ke Sukoharjo untuk membuktikan kinerja pupuk tersebut yang ternyata dapat menghasilkan padi dengan produktivitas sebanyak 10 ton per hektare atau sekitar dua kali lipat dari rata-rata produktivitas nasional.
"Di sini yang dikembangkan bukan varietas, tapi pupuk mikrobia. Uji obat pupuk ternyata dapat menghasilkan 10 ton padi per hektare. Pemerintah akan mengembangkan di provinsi lain," ucap Presiden seperti dikutip Bisnis dari siaran pers Kementerian Pertanian dan Sekretariat Negara yang dipublikasikan Sabtu (3/10/2015).
Padi yang dihasilkan di musim kemarau itu kadar airnya rendah, hama dan bakteri relatife sedikit dan mendapat penuh sinar matahari. "Wajar harganya [beras] lebih tinggi dong," kata Mentan Andi Amran Sulaiman.
Amran menjelaskan kegiatan panen raya padi yang dilakukan Presiden Jokowi guna memastikan dan melihat lanngsung produksi padi yang dihasilkan petani di daerah Sukoharjo, yang juga menggunakan varietas baru dan sistem tanam baru.
Amran meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersedian stok beras sampai akhir tahun. Diprediksi, kebutuhan beras dalam negeri masih bisa dicukupi dari produksi beras nasional.