Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikonisasi Temulawak Perlu Didorong

Kalangan akademisi dan pelaku usaha menganggap bahwa untuk mengusung temulawak sebagai ikon obat herbal Indonesia harus didorong oleh setiap pemangku kepentingan yang terlibat.
Temulawak/Saransehat.com
Temulawak/Saransehat.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan akademisi dan pelaku usaha menganggap bahwa untuk mengusung temulawak sebagai ikon obat herbal Indonesia harus didorong oleh setiap pemangku kepentingan yang terlibat.

Agus Purwadianto, profesor dari Universitas Indonesia yang fokus pada saintifikasi obat tradisional, mengatakan ikonisasi untuk gerakan mendukung obat herbal harus diseriusi. Dia menjelaskan, peta jalan mengenai ikonisasi obat tradisional telah dibahas oleh Kementerian Perekonomian pada 2011.

“Eselon 1 tiap kementerian yang terkait juga sudah tahu, hanya tindakan politisnya yang belum ada,” ujarnya pada Bisnis belum lama ini.

Menurut Agus, ikonisasi untuk mengangkat bahan baku herbal seperti temulawak perlu disinergikan dengan pelaku industri, yakni seperti industri farmasi, industri makanan dan minuman, industri kosmetik, dan pariwisata.

“Kalau kita punya ikon, akan ada gerakan. Jadi istilanya ikonisasi pasca saintifikasi. Saintifikasinya sudah ada, tinggal dijadikan ikon. Tinggal dikoneksikan dengan pengusaha,” katanya.

Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi Darodjatun Sanusi mengatakan meskipun persentase peredaran obat herbal masih berkisar 15% dari keseluruhan produk farmasi, pertumbuhan obat herbal cukup signifikan.

“Sekarang pertumbuhannya 20%. Nilainya sekitar Rp10 triliun paling tidak,” ujarnya.

Dia mengatakan Indonesia mestinya bisa menjadi hub dalam pengembangan obat herbal pada Masyarakat Ekonomi Asean, khususnya untuk temulawak. “Harus memiliki nilai ekonomi dan bisa dikembangkan. Kita harus jadi pusat penelitian, pengembangan, produksi dan pemasaran. Paling tidak di Asean,” tambahnya.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy AlexanderSparringa mengatakan saat ini setidaknya sudah ada sekitar 900 jenis obat produk nasional terdaftar yang mengandung temulawak. Dia mengatakan potensi obat herbal akan terus meningkat dengan adanya pergeseran pola hidup.

“Sekarang masyarakat sudah mulai melakukan aksi preventif, yang salah satunya itu suplemen. Dan obat herbal itu kebanyakan suplemen. Ini sudah mulai jadi tren,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Shahnaz Yusuf

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper