Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perum Damri Jadi Operator BRT Se-Indonesia

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pihaknya mendelegasikan Perum Damri di masing-masing provinsi untuk menjalankan operasional armada.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Ilustrasi
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Ilustrasi
Bisnis.com, UNGARAN--Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pihaknya mendelegasikan Perum Damri di masing-masing provinsi untuk menjalankan operasional armada.

"Kami tugaskan Perum Damri untuk operasional agar ada standar operasional yang sama di semua daerah. Perum Damri memiliki rekam jejak dan sudah lama menjalani bisnis transportasi umum," katanya di pabrik karoseri CV Laksana, Ungaran, Jawa Tengah, Rabu (29/7).

Keputusan Jonan menunjuk Perum Damri sebagai operator BRT lantaran tidak semua pemerintah daerah mampu menjalankan operasional armada transportasi umum berbasis bus dengan maksimal.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, saat ini tercatat ada 20 Ibu Kota Provinsi di Indonesia yang sudah menerapkan sistem bus transit. Dari jumlah tersebut, beberapa daerah yang memperlihatkan perkembangan signifikan a.l. Bandung, Solo, Yogyakarta, Palembang, Batam, dan Semarang.

Sementara itu, Ibu Kota Provinsi yang sistem bus transit belum mengalami perkembangan, misalnya Bogor, Menado, dan Pekanbaru.

"Meski sudah jalan, ada daerah yang perkembangan [sistem transit bus] masih stagnan. Makanya, kali ini kami tetapkan operator Damri saja," ujarnya.
 
Proyek perakitan 1.000 unit BRT dilakukan hingga akhir 2015. Adapun, Kemenhub menargetkan pengadaan BRT berjalan hingga 2019 dengan total 3.000 unit. Kemenhub akan memberikan bus-bus tersebut secara cuma-cuma kepada pemerintah daerah yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.m

Pengadaan proyek BRT dilaksanakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) melalui e-katalog. Nilai proyek pengadaan 1.000 unit armada transportasi umum ini mencapai Rp1,17 triliun.

Proses produksi bus dilaksanakan di tujuh perusahaan karoseri, yaitu Laksana (350 unit), Rahayu Sentosa (200 Unit), Tentrem (150 unit), New Armada (100 unit), Trisakti (100 unit), Restu Ibu Pusaka (50 unit), Piala Mas (50 unit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper