Bisnis.com, UNGARAN - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menargetkan perakitan 1.000 unit angkutan massal berbasis bus (bus rapid transit/BRT) selesai pada akhir tahun ini.
"Proses perakitan sudah dimulai di beberapa perusahaan karoseri yang ditunjuk sejak dua bulan lalu. Kalau lancar, kami menargetkan perakitan bus selesai pada akhir 2015," ujarnya, Rabu (29/7/2015).
Dia menuturkan apabila proses perakitan armada BRT rampung, Kementerian Perhubungan akan melakukan uji coba kendaraan. Hal ini dilakukan agar bus-bus tersebut aman ketika digunakan oleh masyarakat di 33 provinsi di Indonesia.
"Jika proses pengujian berlangsung lancar, bus-bus besar tersebut bisa digunakan setidaknya pada triwulan II/2016," kata Jonan.
Proyek perakitan 1.000 unit BRT yang diresmikan Menhub di pabrik karoseri CV Laksana di Ungaran, Jawa Tengah, merupakan tahap pertama pengadaan armada BRT. Pasalnya, Kemenhub menargetkan pengadaan 3.000 bus hingga 2019 mendatang.
Pengadaan keseluruhan bus dilaksanakan oleh Kemenhub bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Adapun, total kontrak yang dibukukan pada proyek ini mencapai Rp1,17 triliun.
Proses produksi bus dilaksanakan di tIujuh perusahaan karoseri, yaitu Laksana (350 unit), Rahayu Sentosa (200 Unit), Tentrem (150 unit), New Armada (100 unit), Trisakti (100 unit), Restu Ibu Pusaka (50 unit), Piala Mas (50 unit).
Powered by Telkomsel BlackBerry
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
