Bisnis.com, JAKARTA-- Pengembangan energi baru terbarukan sudah menjadi fokus dunia.
Pasalnya, potensi dan cadangan energi terbarukan ini tidak akan habis dimakan waktu.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, salah satu negara yang sudah mulai melirik pengembangan energi baru terbarukan adalah Arab Saudi, padahal terkenal akan kekayaan minyak bumi.
"Jangankan negara yang tidak memiliki cadangan energi fosil, Arab Saudi saja yang cadangan minyaknya masih 200 tahunan lagi sudah mulai investasi besar-besaran di energi baru terbarukan dan saat ini sedang bekerjasama dengan renewable energy laboratory di Amerika untuk membangun laboratorium sejenis di Saudi," katanya, Jumat (24/7/2015).
Padahal, tambah Sudirman, jika ditilik dengan potensi minyak yang begitu melimpah, harga minyak di negara timur tengah tersebut murah, namun sudah berpikir untuk keberlanjutan pasokan energi di masa depan.
"Kita tidak boleh ketinggalan mumpung kita masih punya cadangan fosil sehingga ketika melakukan pengembangan renewable dalam keadaan tidak panik, biasanya kalau dalam keadaan panik itu kemudian menempuh segala cara, maka kita mulai serius mengembangkan energy terbarukan," tegas dia.
Sudirman memaparkan sebagai bukti keseriusan pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan, pihaknya melakukan terobosan - terobosan mulai dari terobosan kebijakan, terobosan teknologi, terobosan keuangan, dan terobosan pembangunan kemampuan sumber daya manusia.
"Dalam 10 tahun terakhir bauran energi nasional yang berasal dari energi baru terbarukan hanya sebesar 6 persen, dalam 10 tahun kedepan dibidik target bisa mencapai 25 persen dalam 10 tahun ke depan, ini merupakan target yang ambisius untuk itu memerlukan terobosan," pungkasnya.