Bisnis.com, BATAM - Penyelesaian proyek Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Pulau Sambu molor dari target Januari 2015 hingga Maret 2016.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan proyek mengalami keterlambatan 14 bulan dari jadwal. Awalnya proyek dijadwalkan rampung pada Januari 2015, namun kini terlambat hingga Maret 2016.
"Agak telat karena 2015 Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berlaku," katanya dalam acara Kunjungan ke TBBM Sambu di Batam, Sabtu (20/6/2015).
Progres proyek saat ini mencapai 45,09% atau terlambat 24,2% dari rencana awal. Dengan tambahan waktu dengan target Maret 2016, proyek terlambat 2,07%.
Keterlambatan proyek terjadi lantaran terdapat kendala pencanangan tangki karena arena pencanangan berupa karang. Kendala tersebut menyebabkan keterlambatan proyek hingga 4 bulan.
Besaran dana investasi juga membengkak dari rencana awal sebesar US$50 juta menjadi US$94,8 juta. Internal rate of return (IRR) sebesar 21,16%.
TBBM Sambu saat ini terdapat 26 tangki dengan kapasitas 160.000 kiloliter, dengan tambahan proyek baru tahap I yang rampung Maret 2015 kapasitas akan melonjak hingga 310.000 kiloliter. Jika proyek rampung secara keseluruhan, kapasitas akan meningkat menjadi 800.000 kiloliter.