Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BERAS SINTETIS: Pemerintah Bikin Layanan Aduan

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah membuka layanan aduan di sejumlah daerah untuk menampung keluhan masyarakat ,jika menemukan beras sintetis di pasaran.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (tengah) bersama menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga (kiri) dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (dua kiri) berbincang dengan pedagang beras saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jabar, Rabu (20/5)./Antara
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (tengah) bersama menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga (kiri) dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (dua kiri) berbincang dengan pedagang beras saat inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jabar, Rabu (20/5)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah membuka layanan aduan di sejumlah daerah untuk menampung keluhan masyarakat ,jika menemukan beras sintetis di pasaran.

"Kalau di daerah ada masalah seperti ini bisa melapor ke dinas pertanian atau ke badan ketahanan pangan. Ini sudah dibuka layanan aduan," kata Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementan Yusni Emilia Harahap di Jakarta, Sabtu (23/5/2015).

Di sisi lain, masyarakat diminta untuk lebih jeli dalam menilai beras asli dan beras sintetis. Sebab bentuk beras sintetis hampir menyerupai beras asli yang tidak mengandung zat kimia berbahaya.

Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Nellys Soekidi mengatakan, tidak seluruh beras yang berbentuk bulat mengandung zat berbahaya.

"Jenis beras beda-beda. Jangan sampai mentang-mentang bulat itu beras plastik, karena memang beras itu jenisnya banyak. Ini harus diselidiki sejauh mana," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tegar Arief
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper