Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Didesak Inventarisasi Warisan Budaya

Pemerintah diminta untuk segera meninventarisasi warisan budaya Indonesia dan mendaftarkannya ke unesco agar tidak diklaim oleh negara lain. nIrman Gusman, Ketua DPD, mengatakan pendataan itu berfungsi agar warisan budaya lokal Indonesia tidak diklaim oleh negara lain
Pemerintah Didesak Inventarisasi Warisan Budaya./
Pemerintah Didesak Inventarisasi Warisan Budaya./

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah didesak segera meninventarisasi warisan budaya Indonesia dan mendaftarkannya ke Unesco agar tidak diklaim oleh negara lain.

Irman Gusman, Ketua DPD, mengatakan pendataan itu berfungsi agar warisan budaya lokal Indonesia tidak diklaim oleh negara lain.

“Pasalnya, saat ini sudah banyak warisan budaya yang diklaim oleh negara lain seperti Reog Ponorogo, angklung, bahkan lumpia dan tempe,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Kamis (26/2/2015).

Menurutnya, warisan budaya indonesia berisiko diklaim oleh negara lain karena budaya, baik dalam bentuk fisik maupun nonfisik seperti resep makanan, berasal dari akulturasi budaya lain. Misalnya penduduk China yang sangat mendunia. Begitu juga Jawa yang bermigrasi ke negara lain. "Mereka pasti membawa budaya itu dan mencampurnya dengan budaya setenmpat.”

Jadi, pemerintah harus rajin mendata budaya-budaya yang asli dan sudah berupa akulturasi itu. “Selanjutnya, ada badan internasional dibawah PBB untuk memperoleh pengakuan, yaitu Unesco,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper