Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Arsitektur Dipatok Tumbuh 100% dalam 5 Tahun

Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan kontribusi ekonomi kreatif subsektor arsitektur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh dua kali lipat dalam 5 tahun.
Arsitektur sebuah mal/Bisnis
Arsitektur sebuah mal/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Pariwisata Arief Yahya menargetkan kontribusi ekonomi kreatif subsektor arsitektur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh dua kali lipat dalam 5 tahun. 

Sepanjang tahun lalu, subsektor arsitektur menyumbang sekitar Rp12 triliun, sehingga pada 2019 akan mencapai Rp24 triliun. 

"Saat ini kontribusi arsitektur terhadap kontribusi ekonomi kreatif cuma 2%, sampai 2019 didouble menjadi 4%," paparnya seusai rapat internal dengan panitia Sayembara Desain Arsitektur Nusantara di Tangerang, Selasa (11/11/2014). 

Menurutnya, target tersebut telah disepakati oleh semua stakeholders yakni akademisi, pengusaha, komunitas dan pemerintah, dan akan dicapai dengan cara gotong royong, karena saat ini belum ada kerja sama yang baik antara empat pemangku kepentingan tersebut. 

"Kalau komunitas kerja sendiri, industrinya tidak akan berkembang seperti subsektor lainnya," imbuhnya. 

Arief mencontohkan subsektor fesyen yang memiliki kontribusi yang besar hingga 30% terjadi karena ada kerja sama yang solid, dan hal itu harus dicontoh oleh semua subsektor ekonomi kreatif. 

Selain itu, pemerintah juga akan mendorong untuk meningkatkan daya saing arsitek Indonesia dibandingkan dengan arsitek dari negara lain. Langkahnya dengam mendaftarkan hak cipta seluruh karya yang dihasilkan para pelaku usaha arsitektur. 

Kementerian Pariwisata juga akan merekomendasikan seluruh pemerintah daerah untuk memiliki aturan terkait penggunaan arsitektur lokal untuk setiap pembangunan gedung. Hal itu akan menjadi katalis agar produk-produk arsitektur lebih banyak digunakan. 

"Marketing karya juga diperlukan, dan akan diikutkan dalam iklan agar lebih banyak orang yang tahu potensi arsitektur dalam negeri," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper