Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan ekspedisi (forwarder) mengeluhkan layanan domestik penanganan bongkar muat mobil yang diangkut kapal roll on-roll off (ro-ro) di dermaga khusus mobil yang dikelola Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) di Pelabuhan Tanjung Priok.
Anthon M., Manager Marketing PT Anugerah Sejahtera—perusahaan ekspedisi muatan pelayaran Sejati Line di Pelabuhan Priok, mengatakan ada kesenjangan standar pelayanan antara di IKT dan di dermaga konvensional, baik dari sisi kualitas pelayanan sampai tarifnya.
Menurutnya, tarif bongkar muat di IKT lebih mahal ketimbang di dermaga konvensional Priok.
"Selisihnya bisa mencapai 100%. Misalnya, untuk 1 mobil kalau di dermaga konvensional tarifnya Rp.300.000 termasuk penumpukan 1 pekan, sedangkan IKT selama 3 hari kena biaya lebih dari Rp600.000," katanya, Senin (8/9/2014).
Anthon mengatakan terkait dengan kualitas pelayanan di IKT, dalam hal pekerjaan yang sama kalau ditangani oleh PBM yang biasa digunakan di dermaga konvensional memakan waktu 12 jam, namun PBM di IKT mencapai 48 jam.
Dari sisi kualitas, SDM di IKT kurang profesional. Misalnya, cara menata mobil dan kendaraan alat berat di atas kapal yang posisinya tidak benar, sehingga nanti akan memakan waktu lebih lama dan kesulitan saat bongkarnya di pelabuhan tujuan.
“Ini fakta dan kami alami langsung. Intinya ada kesan IKT belum siap dengan SDM nya namun di paksakan,"ujarnya.