Bisnis.com, JAKARTA— Program misi pembelian yang digawangi Kementerian Perdagangan memasuki putaran kedua dengan Korea Selatan, terkait total kontrak transaksi ditafsir mencapai US$24,4 juta/tahun.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak mengatakan hal tersebut dapat menjadi angin segar bagi peningkatan nilai ekspor, terutama ke Korsel yang merupakan salah satu pasar utama ekspor Indonesia.
Rangkaian misi pembelian tersebut dilakukan antara perusahaan importir asal Korea dengan perusahaan eksportir Indonesia dan difasilitasi oleh Ditjen PEN Kemendag dan Indonesian Trade Promotion Centre(ITPC) Busan, Korea Selatan.
“Produk-produk yang diminati dalam misi pembelian ini adalah palm oil, glycerine, fatty acid, soap noodles, olahan singkong (gaplek), karet alam, wood pellet, dan produk lainnya,” jelas Nus dalam keterangan pers yang dilansir Senin (9/6/2014).