Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA LISTRIK: Pemerintah Tetapkan Insentif Biomassa

Pemerintah merencanakan pemberian insentif harga listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berasal dari energi biomassa dan biogas dengan besaran maksimal Rp400 per kWh.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah merencanakan pemberian insentif harga listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berasal dari energi biomassa dan biogas dengan besaran maksimal Rp400 per kWh.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan Peraturan Menteri yang mengatur harga beli listrik yang berasal dari energi biomassa dan biogas akan ditetapkan pada Juni ini.

“Harga dasar lebih dari Rp1.000 per kWh dengan maksimum insentif ditambah Rp400 per kWh,” katanya saat ditemui di acara the Third Indonesia EBTKE ConEx 2014 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (5/6/2014).

Besaran insentif tergantung ketergantungan pasokan listrik suatu wilayah terhadap bahan bakar minyak (BBM). Semakin besar ketergantungan daerah terhadap BBM maka akan mendapatkan insentif yang lebih besar.

“Kalau tidak ada ketergantungan terhadap BBM, insentif ditetapkan sebesar 0, tapi tarif tetap di atas Rp1.000 per kWh,” ujarnya.

Permen baru itu akan merevisi Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2012 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dari Pembangkit Tenaga Listrik yang Menggunakan Energi Terbarukan Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik.

Berdasarkan Permen lama itu, harga beli listrik biomassa dan biogas ditetapkan antara Rp975-Rp1.267,5 per kWh tergantung wilayah.

Rida menjelaskan, potensi biomassa dan biogas di Indonesia sebesar 32 Gigawatt (GW). Namun, sampai saat ini pemanfaatan masih sangat terbatas. Saat ini baru ada dua pabrik yang salah satunya berada di Belitung Timur dengan kapasitas 1,2 MW.

Tahun ini, Kementerian ESDM merencanakan penambahan sebesar 75,5 MW tenaga listrik yang berasal dari biomassa. Melalui tarif yang baru ini, dia mengharapkan adanya peningkatan investasi di sektor biomassa dan biogas. Targetnya, kapasitas terpasang bertambah 800 megawatt (MW) dalam dua tahun ke depan.

“Target itu akan tercapai dengan asumsi dari 800 pabrik minyak sawit mentah yang telah ada sekarang dapat menghasilkan satu MW,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper