Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia Property Watch (IPW) menyatakan tingkat pejualan properti pada kuartal I/2014 mengalami perlambatan hingga 49%.
Direktur Eksekutif IPW, Ali Tranghanda menuturkan dalam kuartal awal itu tingkat penjualan hanya mencapai Rp2,35 triliun.
“Bahkan untuk segmen menengah atas penurunan itu diperkirakan lebih tinggi lagi,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (15/4/2014).
Para pengembang memilih untuk tidak melakukan ekspansi lebih jauh sampai tahun 2015.
Kendati banyak pihak menilai pasca-perhelatan pemilu terdapat potensi peningkatan, dia menyatakan pasar properti masih akan membutuhkan waktu untuk mencapai keseimbangan baru sehingga tidak serta merta langsung meningkat.
Menurutnya, Bank Indonesia diperkirakan masih akan melakukan tren kenaikan suku bunga acuan (BI rate). meskipun lebih berhati-hati sambil melihat respon pasar.
“Hal ini yang akan juga mempengaruhi penjualan pasar properti, tidak hanya di segmen atas melainkan di segmen menengah dan bawah yang sensitif terhadap peningkatan suku bunga,”
Oleh karena itu, dia menyarankan para pengembang dapat mengantisipasi kondisi tren pasar yang ada sambil melihat pergerakan pasar yang mulai bergeser ke segmen pasar menengah.