Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Bandung melalui Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan akan menggenjot produksi tanaman stevia yang bisa dijadikan alternatif bahan baku gula di luar tebu.
Upaya meningkatkan produksi tanaman stevia dilakukan Pemkab Bandung dengan mengalokasikan dana lebih besar untuk pembenihan stevia, mengingat potensi lahan di wilayah tersebut cukup luas.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Bandung A Tisna Umaran mengatakan untuk pembenihan stevia, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp100 juta.
Dia menjelaskan stevia mengandung bahan pemanis alami nonkalori dan mampu menghasilkan rasa manis 70 – 400 kali dari manisnya gula tebu, dapat dijadikan bahan dasar industri gula nonkalori atau bahan dasar industri makanan serta minuman.
"Pemasaran dari stevia ini cukup luas, bahkan berpotensi untuk diekspor ke luar negeri dengan harga yang cukup tinggi," katanya kepada Bisnis.com, Senin (31/3/2014).
Tisna mengungkapkan jika produksi digenjot maka akan mampu memenuhi permintaan daun stevia dari luar negri yang terus meningkat permintaannya.
"Kami optimistis bila tanaman stevia terus dikembangkan penyerapan pasar akan semakin tinggi, sehingga kesejahteraan masyarakat naik," ujarnya.
Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) DPD Jawa Barat Haris Sukmawan mengungkapkan jika stevia dapat dijadikan gula alternatif pemanis bahan makanan khususnya industri maka akan dapat menekan ketergantungan pada gula rafinasi dan raw sugar yang selama ini kebanyakan berasal dari impor.
"Pengembangan stevia pernah kami terima sosialisasinya akan tetapi belum ada follow up untuk teknis pengembangannya," ujarnya.
Haris menambahkan selama ini untuk wilayah Cirebon belum begitu familiar dengan budidaya tanaman stevia apalagi langsung dijadikan bahan baku alternatif gula. “Bila pemerintah terus gencar melakukan sosialisasi, kama stevia ini bisa jadi bahan alternatif untuk pembuatan gula,” katanya.
Stevia sebagai altenatif pembuatan gula sebagai antisipasi dari pengurangan lahan tebu.
Dia menyebutkan lahan tebu rakyat di Kabupaten Cirebon berkurang sejak beberapa tahun terakhir, diduga alih fungsi lahan dari tebu ke komoditas lain jadi pemicu berkurangnya areal perkebunan tebu.
Luas areal tebu di Kabupaten Cirebon kini hanya ada sekitar 7.000 ha, padahal beberapa tahun sebelumnya mencapai 15.000 ha. (Adi Ginanjar Maulana/Maman Abdurahman)