Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen Masih Tinggi

Bisnis.com, JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2014 menunjukkan keyakinan konsumen masih cukup tinggi. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 116,2 yang masih berada pada level optimis, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan IKK bulan sebelumnya sebesar 116,7.
Keyakinan konsumen yang masih tinggi juga didukung oleh ekspektasi harga yang masih terkendali. /bisnis.com
Keyakinan konsumen yang masih tinggi juga didukung oleh ekspektasi harga yang masih terkendali. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia pada Februari 2014 menunjukkan keyakinan konsumen masih cukup tinggi.  Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 116,2 yang masih berada pada level optimis, meskipun sedikit lebih rendah dibandingkan IKK bulan sebelumnya sebesar 116,7.

Optimisme yang masih kuat ini ditopang oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan 6 bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang naik dari 110,9 pada Januari 2014 menjadi 111,7 pada Februari 2014.

"Perkembangan positif terutama terlihat pada kenaikan IKE di beberapa daerah, seperti di kota Ambon (16,3 poin) dan Makassar (14,1 poin)," demikian Bank Indonesia dalam situs resminya hari ini Kamis (6/3/2014).

Sementara itu, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan mendatang yang tecermin pada Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sedikit menurun meskipun tetap berada dalam teritori optimis.

Penurunan IEK terbesar terjadi di Pangkal Pinang (-21,5 poin) dan Surabaya (-16,2 poin).

Keyakinan konsumen yang masih tinggi juga didukung oleh ekspektasi harga yang masih terkendali. Hasil survei yang sama menunjukkan adanya penurunan ekspektasi kenaikan harga pada 3 dan 6 bulan mendatang.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan responden terkait hal ini adalah kembali normalnya permintaan pasca bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri serta tren penguatan nilai tukar Rupiah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper