Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Kakao Indonesia, Askindo, Zulhefi Sikumbang menghitung bahwa tahun ini akan terjadi kekurangan pasok.
Berdasarkan hitungan Ketua Askindo Zulhefi Sikumbang, kapasitas produksi industri pengolahan kakao 2014 diperkirakan mencapai 600.000 ton. Sementara produksinya diperkirakan hanya 450.000 ton.
Dengan begitu, berarti pada tahun ini akan terjadi kekurangan pasok kakao.
Menurut perhitungan Zulhefi, untuk memenuhi kebutuhan industri tahun ini, produktivitas petani harus mencapai 600 kg/ha/tahun, atau dua kali lipat dari kondisi saat ini.
Dengan produktivitas sebesar itu, produksi tahun ini sangat mungkin mencapai 900.000 ton.
“Saya menyayangkan Gernas [Gerakan nasional] kakao yang dilaksanakan kemarin ternyata tidak memberikan efek berkepanjangan,” kata Zulhefi.
Hal ini terjadi, karena Gernas kakao tahun lalu hanya difokuskan pada intensifikasi tanaman saja.
Sementara pengembangan SDM petani, yang lebih penting dibanding bantuan fisik, malah kurang disentuh.
“Gernas kemarin itu kan lebih ke bantuan pupuk, pemberian benih unggul dan pemangkasan tanaman. Tetapi, penyuluhan ke petani sangat kurang. Akibatnya Gernas ini tidak berefek panjang,” tegas Zulhefi.