Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murdjanto mengatakan perbaikan terhadap jalan rusak yang diakibatkan banjir saat ini ditanggung seluruhnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kita butuh Rp2,12 triliun dan itu dari kami karena merupakan kondisi darurat," katanya, Rabu (12/2/2014).
Dia menjelaskan meskipun beberapa ruas jalan yang rusak tersebut masih dalam masa pemeliharaan kontraktor, namun risiko kerusakan yang diakibatkan metode konstruksi dan akibat pengguna jalan tidak ditanggung oleh kontraktor.
Setelah dilakukan perbaikan permanen pada awal Maret nanti, barulah kontraktor yang membangun jalan tersebut menanggung segala penanganan jalan dalam konteks pemeliharaan.
"Jadi kalau bencana alam ini ya tidak termasuk risiko yang harus ditanggung," paparnya.
Saat ini, untuk melakukan penangangan darurat di jalan Pantura, kementerian membayar sekitar 400 personel TNI yang anggarannya berasal dari APBN.
Pada tahun ini, direktorat menargetkan sepanjang 270 km jalan Pantura dibeton yang teralokasi dalam anggaran rutin Rp1,3 triliun untuk jalan sepanjang 1.300 tersebut.
Sepanjang 270 km tersebut, jelas Djoko tersebar di beberapa lokasi, salah satunya Indramayu. Ruas jalan yang akan dibeton itu, merupakan jalan dengan kondisi tanah yang stabil dan beban tonase yang sangat tinggi.
"Berapa dananya saya lupa, yang jelas per kilometer jalan yang dirigid butuh Rp10 miliar," tuturnya.