Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bibit Unggul, Tanaman Kakao Bisa Bertahan 15 Tahun

Gabungan Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Jawa Barat menyatakan penggunaan bibit untuk peremajaan tanaman kakao harus sudah teruji dan bersertifikat, agar hasil produk kakao yang dihasilkan mampu bertahan hingga 15 tahun.
Berdasarkan catatan, Kementerian Pertanian menargetkan produksi kakao pada 2014 mencapai 1,1 juta ton atau meningkat dari 2013 yang 800.000 ton. /bisnis.com
Berdasarkan catatan, Kementerian Pertanian menargetkan produksi kakao pada 2014 mencapai 1,1 juta ton atau meningkat dari 2013 yang 800.000 ton. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) Jawa Barat menyatakan penggunaan bibit untuk peremajaan tanaman kakao harus sudah teruji dan bersertifikat, agar hasil produk kakao yang dihasilkan mampu bertahan hingga 15 tahun.

Ketua Gapperindo Jawa Barat Mulyadi Sukandar menilai bibit kakao yang ditanam petani saat ini menggunakan benih yang tidak jelas asal usulnya, sehingga produktivitasnya jauh dari harapan.

“Penetapan bibit harus berdasarkan norma yang berlaku. Artinya jangan sampai menanam dengan bibit yang asal-asalan untuk satu kali tanam, karena harga bibitnya jauh lebih murah,” ujarnya, Rabu (22/1/2014).

Anggota Internal Control System (ICS) UTZ Cocoa Certified Europe Union Inspector HACCP Kementerian Pertanian Iyus Supriatna mengatakan produksi kakao di Jabar selama ini hanya menyasar pasar domestik.

Selama ini petani kakao di Jabar masih menerapkan pola tradisional dalam perawatan tanaman sehingga produksi belum optimal. “Petani di Jabar selama ini memang kekurangan akses teknologi, sehingga memproduksi kakao seadanya,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus turun lapangan memberikan penyuluhan serta transfer penerapan teknologi, sehingga  membuka kesempatan bagi para petani kakao di Jabar mengakses pasar ekspor.

“Harga kakao di dunia saat ini relatif tinggi US$3 per kg - US$5 per kg, bahkan kualitas biji kakao Indonesia terbaik ketiga dunia di bawah Pantai Gading dan Ghana. Ini kesempatan Jabar untuk menjadi basis pengekspor kakao terbesar di Indonesia,” katanya.

Berdasarkan catatan, Kementerian Pertanian menargetkan produksi kakao pada 2014 mencapai 1,1 juta ton atau meningkat dari 2013 yang 800.000 ton. (Adi Ginanjar Maulana/Wandrik Panca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper