Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bosowa Bangun Terminal LPG di Banyuwangi

Grup Bosowa melalui anak perusahaan PT Misi Mulia Petronusa mendirikan terminal liquefied petroleum gas (LPG) di Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berkapasitas 10.000 metrik ton, dengan dana investasi Rp850 miliar.
Ketersediaan LPG sangat penting, menyusul telah dilaksanakannya program konversi dari minyak tanah ke LPG./Bisnis.com
Ketersediaan LPG sangat penting, menyusul telah dilaksanakannya program konversi dari minyak tanah ke LPG./Bisnis.com

Bisnis.com, SURABAYA – Grup Bosowa melalui anak perusahaan PT Misi Mulia Petronusa mendirikan terminal liquefied petroleum gas (LPG) di Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berkapasitas 10.000 metrik ton, dengan dana investasi Rp850 miliar.

CEO Grup Bosowa Erwin Aksa mengatakan pembangunan terminal LPG itu diproyeksikan memenuhi kebutuhan gas di Pulau Jawa bagian timur dan Bali yang selama ini masih dipasok dari Surabaya dan Gresik.

“Terminal LPG ini berkapasitas 10.000 metrik ton, pembangunannya dimulai hari ini dan ditargetkan rampung dalam jangka 22 bulan,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima, Rabu (22/1/2014).

Hal itu diungkapkan dalam upacara peresmian dimulainya pembangunan terminal LPG di Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, yang berdiri di areal seluas 9 hektare. Terminal LPG tersebut dilengkapi dengan fasilitas penerimaan, penimbungan dan penyaluran gas.

Grup Bosowa kini juga tengah membangun pabrik pengolahan semen yang lokasinya bersebelahan dengan terminal LPG itu, yang didukung fasilitas dermaga untuk sandar kapal berbobot mati 6.500 ton, enam unit filling sheds dan empat unit tangki masing-masing berkapasitas 2.500 metrik ton.

Erwin menambahkan terminal LPG Bosowa itu dilengkapi fasilitas penyalurat darat menggunakan enam unit truck loading berkapasitas 600 – 3.000 metrik ton per hari dan pompa LPG berkapasitas 100 metrik ton per jam.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan ketersediaan LPG sangat penting, menyusul telah dilaksanakannya program konversi dari minyak tanah ke LPG.

“Sekarang sudah 70% dari keluarga Indonesia menggunakan LPG, padahal pada 2007 lalu baru 20%. Program konversi minyak tanah ke LPG di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia,” paparnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, keberadaan Terminal LPG semakin melengkapi infrastruktur industri yang ada di Banyuwangi. "Kami menyiapkan kawasan industri baru seluas 2.000 hektar yang akan dikerjakan secara bertahap bermitra dengan BUMN. Dekat dengan pelabuhan yang punya kedalaman laut 15-18 meter," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adam A. Chevny

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper