Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Vietnam Tahan Stok Sebelum Panen Besar

Bisnis.com, HANOI - Petani kopi Vietnam, yang merupakan negeri penghasil robusta terbesar untuk bahan baku minuman itu, memiliki persediaan terbesar yang belum terjual dalam 4 tahun terakhir, menjelang panen yang mencapai rekor, demikian sebuah survei.

Bisnis.com, HANOI - Petani kopi Vietnam, yang merupakan negeri penghasil robusta terbesar untuk bahan baku minuman itu, memiliki persediaan terbesar yang belum terjual dalam 4 tahun terakhir, menjelang panen yang mencapai rekor, demikian sebuah survei.

Petani memiliki 120.000 tons dari panen sebelumnya, 45% lebih dari 83.000 ton pada tahun lalu, demikian median estimasi dari 8 pedagang dan eksportir yang dikompilasikan Bloomberg.

Mereka memahan biji kopi panenan karena menunggu reli harga dan karena eksportir memperlambat pembelian karena penundaan pengembalian pajak. Petani akan panen 1,7 juta ton pada musim mendatang, 13% lebih banyak dibandingkan dengan capaian pada tahun ini.

Kontrak di London melorot 12% dalam 2 bulan terakhir dan menyentuh level rendah 3 tahun pada pekan lalu di tengah ekspektasi pasokan biji bahan baku Nestle SA (NESN) itu akan melebihi permintaan.

Petani di India juga menahan penjualan, kata said Volcafe Ltd. pada 20 September. Hampir seluruh tanaman di Indonesia, yang merupakan produsen terbesar robusta setelah Vietnam dan Brazil, hampir panen, demikian Nedcoffee BV yang berbasis di Amsterdam itu.

“Saya masih memiliki persediaan biji kopi dari panen tahun lalu, tetapi tidak ingin menjualnya,” kata Nguyen Van Tap, petani yang memiliki sekitar 2,5 acres (1 hectare) di Provinsi Dak Lak, yang memasok 30% panen di negeri itu. “Harga sedang tidak bagus, dan saya tidak memerlukan uang saat ini.”

Harga biji kopi di Dak Lak turun 4,9% dalam 2 bulan terakhir menjadi 35.300 dong (US$1,67) per kilogram (2,2 pounds), yang merupakan level harga terendah sejak Desember 2010, sesuai dengan data Trade & Tourism Center.

Kontrak futures naik 1,9% kemarin ditutup US$1.642 per ton di NYSE Liffe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper