Bisnis.com, LONDON - Petani kopi di Sumatra bagian selatan, yang merupakan areal perkebunan utama penghasil kopi robusta terbesar ketiga dunia, telah memanen 92% pada tahun ini, demikian dilaporkan Nedcoffee BV yang berbasis di Amsterdam.
Saat semua biji kopi di dataran rendah telah dikumpulkan pada 6 September, petani di dataran tinggi baru memanen 65% dari hasil tanamannya, kata perusahaan yang memiliki pabrik di Asia Tenggara dengan kapasitas 300.000 kantong.
Sekitar 70% biji yang dipanen tersebut telah dijual oleh petani dan perantara. Indonesia tengah dalam musim kopi 2013/204. Setiap kantor kopi berbobot 60 kilograms (132 pounds).
Di Vietnam, negeri penghasil kopi robusta terbesar dunia, petani masih memiliki 9% dari tanaman pada 1 September, atau sekitar 139.114 tons, kata Nedcoffee, yang juga memiliki kantor di Ho Chi Minh City, Vietnam.
Stok biji kopi yang di tangan pedagang berkurang 32.000 ton pada bulan lalu. Musim kopi di Vietnam 2012/2013 akan berakhir 30 September, dan panen pada musim tanam mendatang akan dimulai pada awal bulan depan.
“Cuaca masih bagus untuk pengembangan tanaman baru, dengan cukup cahaya Matahari sepanjang hari yang bergantian dengan hujan di malam hari,” kata Nedcoffee. “Biji kopi yang merak akan matang dengan baik.”
Di saat biji kopi masih merah siap dipetik petani, sebagian besar tanaman baru akan dimulai pada Desember,” katanya. Vietnam memiliki 80.000 ton kopi untuk diekspor pada bulan ini jika stok yang tersedia sama dengan musim lalu.
Robusta coffee untuk pengiriman November turun 2,3% menjadi US$1.691 per ton pada pukul 3.27 sore di NYSE Liffe, London.