Bisnis.com, JAKARTA - Penggunaan cadangan devisa periode Agustus diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sekitar US$5,42 miliar, didorong dari berkurangnya nilai defisit neraca perdagangan Indonesia.
Agustinus Prasetyantoko, Kepala Ekonom PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), memperkirakan penggunaan cadangan devisa pada Agustus ini sekitar US$4 miliar. Meski lebih rendah, dia menilai hal tersebut menunjukkan fundamental Indonesia masih buruk.
“Pada bulan-bulan kemarin, cadangan devisa lebih banyak digunakan untuk membayar utang luar negeri. Nah saat ini mungkin lebih banyak dari sisi neraca perdagangan, tetapi itupun lebih rendah daripada bulan sebelumnya,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (14/08/2013).
Dia menambahkan penggunaan cadangan devisa dalam menahan pelemahan rupiah pun tidak akan terlalu banyak pada Agustus ini.
Kendati demikian, lanjutnya, cadangan devisa yang kembali tergerus tersebut, menyebabkan kemampuan melakukan intervensi semakin terbatas.
Cadangan devisa Indonesia tergerus US$5,42 miliar selama Juli 2013 dan merupakan posisiterendah sejak November 2010, sejalan dengan defisit transaksi berjalan selama triwulan III/2013 yang diprediksi mencapai US$5,5 miliar atau 2,5% dari produk domestik bruto.
Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa pada akhir Juli 2013 sebesar US$92,67 miliar, turun US$5,42 miliar dibandingkan dengan bulan sebelumnya US$98,09 miliar. Adapun, cadangan devisa pada Juni sempat anjlok US$7 miliar.