BISNIS.COM, JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memperkirakan beban puncak di Jakarta dan Tangerang pada Takbiran akan naik 7,6% dibandingkan dengan tahun lalu. Adapun, saat Lebaran akan naik 7,1% dibandingkan dengan tahun lalu.
Berdasarkan data dari PLN, pada hari H Lebaran beban puncak akan berada pada kisaran 2737 MW (9 Agustus). Sementara itu, di hari yang sama malam hari, akan meningkat di angka 3315 MW. Pada hari raya Idul Fitri tahun lalu, perseroan mencatat beban puncak siang hari 2554 MW dan malam hari 3080 MW.
Dalam rilis resmi kepada media, Senin (22/7/2013), perusahaan plat merah tersebut menyatakan akan menyiapkan 11 mobil unit deteksi gangguan kabel. Selain itu, untuk mengantisipasi adanya pemadaman, mereka juga menyiapkan 19 mobil unit gardu bergerak, 18 mobil unit trafo bergerak, 10 unit mobil kabel bergerak, dan 10 mobil unit genset dengan dengan kapasitas 1x45 kVa yang siap beroperasi.
Sementara itu, untuk wilayah Tangerang, badan usaha milik negara itu menyiapkan tiga mobil pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) sebesar 20 KV.
Perseoran menargetkan akan terjadi lonjakan beban puncak sebelum dan sesudah hari raya Idul Fitri mulai dari 11 hari sebelum dan 11 hari sesudah hari raya. Dalam hal ini, PLN Disjaya dan Tangerang memberikan langkah-langkah operasional untuk mengatasi penurunan dengan mempersiapkan peningkantan piket operasional sebanyak 1916 personil, 99 unit mobil pelayanan, dan 95 unit motor untuk layanan cepat di seluruh posko wilayah pelayanan teknik.
Beban Puncak Realisasi 2012 Perkiraan 2013
Sebelum Hari Raya H-11 Siang : 5808 MW Siang : 6221 MW
Malam : 5288 MW Malam : 5613 MW
Hari H Siang : 2554 MW (19 Agustus 2012) Siang : 2737 MW (9 Agustus 2013)
Malam : 3080 MW Malam : 3315 MW
Setelah Hari Raya (H+11) Siang : 5780 MW Siang : 6245 MW
Malam : 5231 MW Malam : 5642 MW