Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Pajak Masih 42,3% dari Target

BISNIS.COM, JAKARTA – Realisasi penerimaan perpajakan pada semester I/2013 baru mencapai Rp485,4 triliun atau 42,3% dari target APBN-P 2013 sebesar Rp1.148,4 triliun.

BISNIS.COM, JAKARTA – Realisasi penerimaan perpajakan pada semester I/2013 baru mencapai Rp485,4 triliun atau 42,3% dari target APBN-P 2013 sebesar Rp1.148,4 triliun.

Kendati tumbuh 6,27%, data Kementerian Keuangan menunjukkan kinerja itu lebih buruk dibanding realisasi semester I/2012 yang mampu tumbuh 17,85% dari periode sama tahun sebelumnya.

Pada paruh pertama 2012, penerimaan perpajakan mencapai Rp456,77 triliun atau 44,9% dari target APBN-P 2012 sebesar Rp1.106,24 triliun.  

Berdasarkan komposisinya, 95,59% penerimaan perpajakan berasal dari pajak dalam negeri yang selama 6 bulan pertama 2013 mencapai Rp464 triliun.

Rinciannya, pajak penghasilan (PPh) Rp240,2 triliun, pajak pertambahan nilai (PPN) Rp168 triliun, pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp900 miliar, cukai Rp52,6 triliun dan pajak lainnya Rp2,4 triliun.

Sementara itu, penerimaan pajak perdagangan internasional mencapai Rp21,4 triliun atau 4,41% dari total penerimaan perpajakan. Jumlah itu terdiri atas bea masuk Rp14,4 triliun dan bea keluar Rp6,9 triliun.

Bank Dunia memprediksi penerimaan perpajakan Indonesia tahun ini hanya Rp1.131 triliun atau terjadi shortfall 1,48% dari target APBN-P 2013.  

Penerimaan perpajakan, sebagaimana disampaikan Bank Dunia dalam laporan triwulanan tentang perekonomian Indonesia, masih menghadapi tantangan kondisi sektor komoditas yang mengalami pelemahan harga dan dampak negatif sementara kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap penerimaan PPN. (ltc)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper