BISNIS.COM, SINGAPURA—PSA International (sebelumnya dikenal dengan nama Port of Singapore Authority) siap bekerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Priok.
Group CEO PSA International Tan Chong Meng mengatakan kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok masih bisa dikembangkan seiring dengan pertumbuhan arus barang serta pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat positif, Priok masih bisa berkembang. Baik PSA ada di sana [Priok] maupun tidak, atau jika ada orang lain yang bekerjasama dengan Pelindo II, peluang pertumbuhan itu ada,” ujarnya di sela-sela acara studi banding Pelindo II ke kantor dan pelabuhan PSA di Singapura, Jumat (12/4).
PSA International, yang 100% dimiliki Temasek, adalah salah satu grup pelabuhan yang masuk 5 besar di dunia. PSA memisahkan diri dari pemerintah Singapura pada 1997 dan kini murni menjadi entitas bisnis independen. Pendapatan PSA International tahun lalu mencapai 4,5 miliar Dollar Singapura.
Kini selain mengelola pelabuhan Singapura, PSA juga mengelola puluhan pelabuhan di luar Singapura, termasuk di Asia, Eropa, dan Amerika Latin. Total kapasitas pelabuhan yang dikelola PSA tahun lalu mencapai 60,1 juta TEUs, di mana 31,3 juta TEUs di antaranya adalah hanya di Singapura.
Lebih jauh Chong Meng memandang Pelabuhan Singapura tidak bersaing dengan Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Keduanya memiliki karakteristik pelabuhan yang berbeda, di mana Singapura menjadi transhipment port sementara Jakarta adalah destination port.
“Pelabuhan di Singapura dan Jakarta, keduanya berperan membantu perusahaan pelayaran membawa barang keluar-masuk Indonesia. Terkadang kapal yang besar tidak bisa masuk Priok, makanya dia jadi ke Singapura. Tapi setelah itu tetap dibawa ke Priok dengan kapal yang ukurannya lebih kecil. Priok memainkan peran inter-island movement,” tambahnya.