BISNIS.COM, JAKARTA – PT Semen Baturaja (Persero) berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 3,85 juta ton per tahun pada 2016 seiring realisasi pembangunan Cement Mill baru dan pabrik Baturaja 2.
Pramudji Rahardjo, Direktur Utama Semen Baturaja, menuturkan pembangunan Cement Mill dilakukan sejak 2009 dengan investasi senilai Rp350 miliar dan akan mulai beroperasi pada kuartal II/2013.
"Nanti Cement Mill akan produksi 750.000 ton per tahun. Investasinya Rp350 miliar dari internal," kata Pramudji, Rabu (3/4/2013).
Perseroan, lanjutnya, juga berencana membangun pabrik baru Baturaja 2 pada kuartal IV/2013 yang akan memproduksi semen 1,85 juta ton per tahun dan diperkirakan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Pendistribusian Semen Baturaja di Sumatra pada 2012
Daerah | Volume (ton) | Pangsa Pasar (%) |
Sumsel | 1,50 juta | 48,20 |
Lampung | 1,64 juta | 27,56 |
Bengkulu | 0,68 juta | 7,45 |
Jambi | 0,57 juta | 1,51 |
Sumber: PT Semen Baturaja
Dia menjelaskan investasi pembangunan pabrik Baturaja 2 tersebut mencapai Rp2,5 triliun yang berasal dari kas internal senilai Rp1 triliun, Rp 1 triliun dari IPO (initial public offering), dan Rp500 miliar pinjaman bank.
“Ada beberapa bank BUMN yang berminat, nanti kami bicarakan lagi," ujar Pramudji.
Dengan pembangunan dua pabrik tersebut, tuturnya, kapasitas produksi semen Baturaja akan meningkat dari saat ini sebesar 1,25 juta ton per tahun menjadi 3,85 juta ton per tahun pada 2016.
Saat ini, perseroan memiliki tiga fasilitas pabrik yakni di Palembang dengan pabrik penggilingan dan pengantongan semen berkapasitas 350.000 ton per tahun dan pabrik terak di Baturaja berkapasitas 1,2 juta ton per tahun.
Selain itu, pihaknya juga memiliki pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 550.000 ton per tahun di Baturaja dan Pabrik Panjang yang merupakan pabrik penggilingan dan pengantongan semen dengan kapasitas 350.000 ton per tahun.
Pihaknya melihat permintaan semen di pasar domestik, terutama di wilayah Sumatera Selatan, yang selama ini menjadi fokus distribusi semen perseroan masih memiliki prospek yang baik untuk semakin berkembang.
"Kalau permintaan naik terus, kami akan bangun lagi pabrik ketiga, Baturaja 3. Kapasitasnya kurang lebih sama dengan Baturaja 2. Tetapi diusahakan di atas 1,85 juta ton per tahun," katanya.
Permintaan semen di Sumatra sepanjang tahun lalu, tutur Pamudji, mencapai 12 juta ton, naik 9% dari permintaan pada 2011 yang mencapai 11 juta ton.
Dia menuturkan Sumetara Selatan, yang merupakan pasar utama perseroan, membutuhkan semen mencapai 4,77 juta ton pada tahun lalu dan pada tahun ini diperkirakan melonjak mencapai 5,1 juta ton.
Kinerja Perusahaan
Pada tahun lalu, Semen Baturaja mencatat volume penjualan mencapai 1,23 juta ton atau senilai Rp1,09 triliun, naik tipis dibandingkan 2011 yang tercatat senilai Rp1,05 triliun, akibat sudah maksimalnya kapasitas produksi yang ada.
Adapun, pihaknya membukukan laba bersih Rp 299 miliar, meningkat 19% dari capaian pada 2011 yakni senilai Rp252 miliar. Capaian tersebut melampaui target perseroan yang sebelumnya hanya mematok pertumbuhan laba pada 2012 sebesar 12,8%.
Sementara itu, jumlah aset perseroan tercatat tumbuh 18% menjadi Rp1,19 triliun dari posisi aset 2011 senilai Rp983 miliar. Ekuitas juga tercatat meningkat 25% dari Rp716 miliar pada 2011 menjadi Rp954 miliar pada tahun lalu.
“Tahun ini, pendapatan kami targetkan mencapai Rp1,3 triliun dengan volume penjualan mencapai 1,5 juta ton,” ungkap Ageng Purboyo, Direktur Keuangan Semen Baturaja.
Selain itu, lanjutnya, laba bersih ditargetkan mencapai Rp341 miliar pada tahun ini dengan serapan belanja modal sekitar Rp400 miliar. (msb)