BISNIS.COM, MALANG--Sektor ekonomi,terutama industri perdagangan, hotel, restoran (PHR) dan pengolahan di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KBI) Malang diproyeksikan berpotensi tumbuh tinggi pada tahun ini.
Kepala KBI Malang Totok Hermiyanto mengatakan hasil quick survey menyebtkan kondisi sektor industri pengolahan pada 2013 masih mengalami kinerja positif, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun 2012.
“Beberapa indikator yang menunjukkan perkembangan tersebut, yakni peningkatan laju pertumbuhan kredit sektor industri, impor bahan baku dan mesin industri serta peningkatan konsumsi listrik industri,” katanya, Minggu (31/3/2013).
Berdasarkan hasil survei dan liaison pada beberapa responden menunjukkan bahwa bahwa pada tahun ini terdapat peningkatan penjualan khususnya untuk orientasi pasar domestik serta peningkatan investasi.
Peningkatan penjualan baik pangsa pasar dalam negeri maupun pangsa pasar domestik, rata – rata meningkat 20% – 30%.
Adanya perluasan pangsa pasar serta merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan pesanan, meskipun tingkat kompetisi semakin ketat. Misalnya untuk industri tekstil dan industri bahan kimia.
Beberapa perusahaan yang telah diwawancarai mengiformasikan adanya peningkatan realisasi investasi, khususnya pada industri pengolahan kertas, industri kimia, industri plastik dan industri rokok.
Realisasi investasi pada tahun ini sebagian besar berupa penambahan mesin untuk peningkatan kapasitas produksi, serta pembangunan gedung pabrik.
Prospek perkembangan sektor industri pengolahan berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) KBI Malang triwulan I/2013 menunjukkan bahwa perkembangan usaha sektor industri mulai menunjukkan pemulihan sejak triwulan II/2012.
Peningkatan usaha didorong oleh peningkatan penjualan pada triwulan sebelumnya. Ekspektasi para pelaku usaha menunjukkan bahwa masih optimis atau diperkirakan mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.
Perkiraan perkembangan kegiatan usaha di masa mendatang didorong oleh optimisnya para pengusaha terhadap adanya peningkatan permintaan.
Optimisme tersebut mendorong para pengusaha untuk membuat keputusan rencana investasi di masa mendatang serta menambah kapasitas pinjaman.(k24/yop)