BISNIS.COM, DENPASAR--Hasil kerajinan di Provinsi Bali mengalami penurunan nilai ekspor menjadi sebesar US$34,81 juta pada tahun lalu.
Bali meraih devisa dari ekspor furnitur sebesar 34,81 juta Dolar AS selama 2012 atau menurun 15,23% dari capaian tahun sebelumnya sebesar 41,07 juta dolar AS.
Namun dari segi volume pengiriman mata dagangan bernilai ekonomis itu meningkat signifikan dari 2,94 juta unit pada tahun 2011 menjadi 9,99 juta unit pada tahun 2012, kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali, I Ketut Teneng, Sabtu (29/3/2013).
Ia mengatakan bahwa furnitur merupakan salah satu dari 14 jenis hasil kerajinan Bali skala rumah tangga yang menembus pasaran mancanegara.
Komoditas hasil kreativitas perajin lainnya yang menembus pasaran luar negeri meliputi kerajinan anyaman, bambu, batu padas, keramik, kerang, dan kerajinan kulit.
Ketut Teneng menjelaskan bahwa ekspor furnitur/mebel mampu memberikan kontribusi sebesar 7,23% dari total ekspor Bali secara keseluruhan mencapai 481,83 juta dolar AS selama 2012.
Ekspor furnitur dan hasil kerajinan lainnya berfluktuasi sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar meskipun secara umum kerajinan hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali tetap mendapat perhatian konsumen mancanegara.
Ke depan perolehan devisa dari hasil kerajinan furnitur diharapkan lebih meningkat, mengingat perekonomian global mulai membaik serta perajin berusaha meningkatkan mutu dan memperbanyak rancang bangun (desain) sesuai dengan permintaan pasaran luar negeri.(yop) Foto: Ilustrasi