JAKARTA—Investor dari Singapura masih mengominasi penanaman modal asing (PMA) di Indonesia selama 2012, yang meningkat 26,07% menjadi US$24,5 miliar atau Rp221,0 triliun.
Dari total PMA yang mencapai US$24,5 miliar, sebanyak 19,8% atau US$4,9 miliar berasal dari investor asal Singapura. Selain itu, PMA terbesar juga berasal dari Jepang US$2,5 miliar, Korea Selatan US$1,9 miliar, Amerika Serikat US$1,2 miliar, dan Mauritius US$1,1 miliar.
"Singapura tetap nomor satu karena menjadi hub perusahaan asing. Kalau Mauritius itu jadi hub quarter juga karena persoalan pajak," kata Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Chatib Basri hari ini, Selasa (22/1/2013).
Sementara itu, agresivitas investor asal Korea Selatan membuat PMA dari negeri Gingseng ini masuk dalam 3 terbesar dalam dua tahun terakhir. Padahal pada 2010, nilai PMA asal Korea Selatan hanya berada di posisi 8 besar.
Berdasarkan lokasi, foreign direct investment (FDI) pada 2012 paling banyak direalisasikan di Jawa Barat senilai US$4,2 miliar, DKI Jakarta US$4,1 miliar, Banten US$2,7 miliar, Jawa Timur US$2,3 miliar, dan Kalimantan Timur US$2,0 miliar.
Pada 2013, pemerintah menetapkan target realisasi PMA yang lebih optimistis, yakni sebesar Rp272,6 triliun atau naik 23,3% dari realisasi 2012 yang mencapai Rp221,0 triliun. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel