JAKARTA—Pemerintah harus bisa mengoptimalkan kinerja gerakan koperasi nasional untuk meraih peluang usaha dari berbagai sektor yang jumlahnya sangat besar untuk disinergikan secara nasional maupun internasional.
Benny Kusbini, Ketua Dewan Kedelai Nasional (Dekenas) dan pemerhati koperasi, mengatakan untuk menggerakan potensi dan kemampuan gerakan koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM harus menjadi leader untuk menggalang kekuatan itu.
”Pemerintah seharusnya tidak hanya membesarkan koperasi simpan pinjam (KPS) saja. Sebab, masih banyak potensi lain dari gerakan koperasi untuk menjadi lebih besar dan berperan dalam mendukung perekonomian nasional,” ujarnya kepada Bisnis, Minggu (20/10).
Menurut dia, setelah kejayaan KSP, maka selayaknya pemerintah memperhatikan eksistensi koperasi yang bergerak di sektor pertanian maupun industri lain yang memiliki potensi besar untuk dijadikan sebagai koperasi berprestasi.
Bagaimana caranya mencapai keberhasilan itu, tidak ada cara, yakni harus melalui agenda bekerja, bekerja dan bekerja. Sebab, koperasi pertanian negara-negara lain sudah mempunyai reputasi untuk melakukan ekspor komoditas secara global.
Indonesia harus bisa mengikuti jejak itu dengan mengoptimalkan kinerja serta sinergitas antar kementerian. Kementerian Koperasi dan UKM sebagai instansi pemberdaya koperasi, katanya, harus mampu memimpin kinerja koperasi yang juga dibina instansi lain.
”Instansi tersebut harus mampu bersinergi dengan instansi lain seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian maupun Kementerian Perdagangan. Khsusnya untuk mengedepankan kinerja koperasi dalam seluruh kegiatan usaha di dalam maupun luar negeri,” katanya.
Koperasi, ujarnya, harus bisa menjadi leader untuk mengoptimalkan peternakan sapi untuk memenuhi kebutuhan komoditas susu maupun daging. Koperasi juga harus biasa menjadi leader di bidang pertanian sehingga kebutuhan dalam negeri bisa swasembada.
Mantan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) tersebut mengingatkan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai leader, juga harus berani mengeluarkan kebijakan bagi pemberdayaan gerakan koperasi.
”Saya tidak ingin menggurui siapapun dalam konteksn ini. Akan tetapi berdasarkan pengalaman saya dalam transaksi perdagangan internasional, potensi dari berbagai produk yang dihasilkan koperasi dan petani, berpeluang masuk pasar ekspor. Namun, belum ada instansi yang menjadi koordinator,” tukas Benny Kusbini. (Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
