ACEH TIMUR-- Menteri Pertanian Suswono meminta pemerintah daerah dan para petani mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kedelai."Peluncuran gerakan tanam kedelai nasional itu sebagai spirit baru bahwa kita pernah jaya karena kacang kedelai," katanya di Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (15/12/2012).Menteri bersama gubernur Aceh Zaini Abdullah, Bupati Aceh Timur Hasballah serta ratusan petani di kawasan pedalaman kabupaten itu mencanangkan gerakan tanam kedelai nasional.Dalam kegiatan itu juga diserahkan bantuan benih kedelai Kelas FS (benih dasar) lima ton kepada Kepala Dinas Pertanian tujuh provinsi di Tanah Air, yakni, Aceh, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.Mentan juga menyebutkan Aceh sebelumnya juga pernah jaya karena kacang kedelai dengan areal tanam mencapai seluas 200.000 hektare, sementara nasional juga pernah menanam kedelai dengan lahan seluas 1,5 juta hektare.Selanjutnya, Suswono menyatakan faktor yang tidak memberikan jaminan pasar dengan harga jual kedelai petani merosot, maka masa kejayaan Indonesia sebagai penghasil kedelai tersebut juga menghilang."Kita bayangkan turunnya semangat petani karena harga jual rendah maka luas areal kedelai sebelumnya sekitar 1,5 juta hektare, kini turun menjadi berkisar 700 hektare," kata Menteri.Oleh karena itu, Mentan mengatakan pemerintah kini telah menargetkan luas areal tanam kedelai secara nasional hingga 2014 minimal 1,5 juta hektare."Karenanya, kami memulainya dengan gerakan tanam nasional yang dimulai dari sejumlah provinsi di Indonesia, terutama Aceh yang kita canangkan hari ini," kata dia.Untuk itu, Suswono mengajak para petani khususnya di kawasan Peunaron Aceh agar memberi dukungan penuh guna mewujudkan Indonesia "swasembada" kedelai di masa mendatang."Soal jaminan pasar tidak perlu diragukan lagi karena pemerintah sudah menjaminnya, selain juga pembinaan petani, penyaluran pupuk, dan bibit unggul kacang kedelai," kata Mentan Suswono. (Antara/msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
