JAKARTA: Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menargetkan dapat mengikutsertakan sekitar 3.500 anggota dalam pelatihan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) yang bekerjasama dengan PT Jamsostek.
Ketua Gapensi Soeharsojo mengatakan sejak dimulainya perjanjian kerja sama pertama pada 2010, hingga saat ini ada sekitar 2.100 anggota Gapensi di 21 provinsi yang mendapatkan pembekalan tentang keselamatan kerja.
Pada tahun ini, dia menargetkan dapat menyelesaikan pelatihan di 33 provinsi dengan menambah anggota baru 1.300 hingga 1.400 peserta.
Nantinya para anggota yang sebagian besar terdiri dari manajemen perusahaan tersebut akan menggulirkan pemahaman tentang keselamatan kerja di tingkat daerah, terutama diperusahaannya masing-masing.
“Pelatihan K3 ini mempunyai pengaruh positif terhadap para kontraktror. Mereka menjadi lebih sadar akan pemahaman dan pengertian kesehatan dan keselamatan kerja sehingga lebih aman dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi,” ujarnya usai penandatangan MoU ketiga antara Gapensi dan Jamsostek yang disaksikan oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Rabu malam (8/8).
Harsojo menambahkan pentingnya pembekalan tersebut karena sebagian besar anggota Gapensi merupakan kontraktor kecil yang memiliki keterbatasan pemahaman tentang pelaksanaan prosedur K3.
Padahal, pelaksanan jasa konstruksi merupakan salah satu pekerjaan yang memiliki resiko kecelakaan cukup tinggi karena berada di lapangan sehingga perlu adanya kesadaran akan penggunaan peralatan K3 yang memadai.
“Dulu kesadaran masih minim, dengan adanya pelatihan ini semakin banyak pekerja konstruksi yang sadar akan pentingnya keselamatan kerja dan lebih berhati-hati sehingga tingkat kecelakaan kerja pun semakin menurun,” ujarnya tanpa menyebutkan penurunan yang terjadi.(msb)
