JAKARTA: Produsen komponen otomotif skala kecil dan menengah diminta untuk terus meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenuhi kebutuhan industri otomotif nasional yang tumbuh cukup pesat dari segi volume dan teknologinya.
Jan Burhanudin, Komisaris Utama PT Klind Sulusi Lestari, konsultan dan pendamping industri kecil menengah, mengatakan pasar produk komponen otomotif sangat besar sehingga banyak dilirik industri dari luar negeri.
“Produsen komponen otomtotif harus mengikuti perkembangan industri otomotif dari segi kualitas, teknologi dan volume agar produknya lebih kompetitif,” katanya pada seminar Membangun industri komponen otomotif berwawasan lingkungan yang digelar Universitas Negeri Jakarta hari ini, Senin (16/7/2012)
Menurutnya, pekembangan industri otomotif nasional yang tumbuh pesat, baik mobil atau sepeda motor, membutuhkan komponen atau suku cadang yang cukup banyak jumlah item, jenis dan volumenya.
Tingginya kebutuhan komponen otomotif tersebut merupakan pasar potensial yang dilirik oleh banyak industri dari luar negeri baik untuk memasok kebutuhan industri maupun melayani kebutuhan kegiatan purna jual produk otompotif.
“Jika produk komponen otomotif dari industri kecil dan menengah tidak kompetitif, maka potensi pasarnya akan dikuasai produk sejenis dari impor, Sehingga kami mendorong pengusaha dengan produknya agar terus ditingkatkan sesuai standar global,” ujarnya.
Sementara itu Riza Deliansyah, Environment Social and Responsibility Division Head PT Astra International Tbk, mengatakan potensi pasar komponen otomotif secara sederhana dapat dilihat dari ratusan item komponen yang terdapat di dalam unit mobil atau sepeda motor.
“Ratuasan item komponen yang menjadi bagian penting dari unit mobil atau motor itu diproduksi oleh industri skala kecil dan menengah yang menjadi rekanan atau binaan dari Astra,” katanya.
Dia mengatakan pihaknya melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra senantiasa mendorong industri kecil dan menengah, khusunya bidang komponen otomotif, agar terus berkembang dengan meningkatkan etos kewirausahaan pengusahanya.
Selanjutnya meningkatkan quality, cost, delivery and innovation serta pelayanan dan managemen, kemudian memberikan akses pembiayaan bagi industri skala kecil menengah dan mendoronya agar menjadi perusahaan yang ramah lingkungan.
Kepala Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Universitas Negeri Jakarta Nadiroh mengatakan siap mendukung industri kecil menengah komponen otomotif agar menjadi bidang usaha yang ramah lingkungan.
“Kami mencoba memfasilitas kalangan akademisi di kampus yang memiliki banyak pemikiran dengan para praktisi di bidang industri komponen otomotif sekala kecil menengah sehingga melahirkan produk dari green company,” ujarnya.
Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (Kiko) Indonesia M. Kosasih mengatakan pemenuhan standar green company bagi industri kecil menengah komponen otomotif merupakan syarat agar bisa bersaing masuk pasar global.
“Sebab industri berwasasan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawannya menjadi standar internasional yang harus dipenuhi agar produk komponen otomotif lokal dapat besaing di pasar dalam dan luar negeri,” ujarnya. (sut)