Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUMPUT LAUT: Pasar produk olahan sudah jenuh

JAKARTA: Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) meminta pemerintah membantu mendorong menciptakan pasar produk olahan rumput laut di dalam negeri, sehingga produksi rumput laut dapat diserap oleh industri pengolahan.Persoalan utama yaitu pasar produk

JAKARTA: Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) meminta pemerintah membantu mendorong menciptakan pasar produk olahan rumput laut di dalam negeri, sehingga produksi rumput laut dapat diserap oleh industri pengolahan.Persoalan utama yaitu pasar produk rumput laut olahan di dalam negeri relatif jenuh, sehingga kurang menarik bagi investor untuk membuat pabrik pengolahan rumput laut.Sebagai contoh, pabrik pengolahan rumput laut jenis cotoni hanya ada 2 pabrik dan sekitar 8 pabrik pengolahan rumput laut jenis glacillaria.Apalagi, ekspor rumput laut ke China mulai 1 Juni 2012 harus memenuhi persyaratan health certificate (sertifikat kesehatan), sehingga eksportir mulai khawatir akan ada penumpukan di pelabuhan.Sekjen Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Syamsu Alam mengatakan eksportir rumput laut wajib memiliki health certificate untuk dapat mengapalkan komoditas itu ke Negeri Tirai Bambu mulai awal bulan depan."Health Certifcate ini diberlakukan di China mulai awal bulan depan, sehingga dikhawatirkan akan ada penumpukan di pelabuhan," ujarnya saat Audensi ARLI dengan Menteri Kelautan dan Perikanan, Selasa, 29 Mei 2012.Sertifikat kesehatan dari China itu diberlakukan untuk produk perikanan. Rumput laut juga dikategorikan ke dalam produk perikanan dan kelautan, sehingga wajib memenuhi sertifikat tersebut.Padahal, rumput laut, katanya, berbeda dengan produk perikanan, sehingga tidak perlu memiliki sertifikat tersebut.Dengan hambatan itu, katanya, asosiasi rumput laut lebih memilih untuk mendorong pengembangan pasar dalam negeri. Pengembangan pasar rumput laut di dalam negeri, menurutnya, dapat dilakukan dengan membangun pabrik pengolahan rumput laut. (ra)

 

BACA JUGA

-Harga emas memburuk dalam 13 tahun terakhir

-Pelabuhan Merak harus tambah dermaga

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper