Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANGKA PENGANGGURAN: Program padat karya jadi prioritas

JAKARTA: Pemerintah memprioritaskan penciptaan lapangan pekerjaan formal maupun informal dan program padat karya agar mampu menekan angka pengangguran di Tanah Air.Satu kebijakan lainnya yang diambil adalah menyelenggarakan aksi Gerakan Penanggulangan

JAKARTA: Pemerintah memprioritaskan penciptaan lapangan pekerjaan formal maupun informal dan program padat karya agar mampu menekan angka pengangguran di Tanah Air.Satu kebijakan lainnya yang diambil adalah menyelenggarakan aksi Gerakan Penanggulangan Pengangguran (GPP) di berbagai daerah untuk menurunkan angka pengangguran menjadi 5,1% pada 2014."Meski kondisi ketenagakerjaan semakin membaik dari tahun ke tahun, tapi upaya membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran terus dilakukan secara intensif," ujar Menakertrans Muhaimin Iskandar pada Rabu, 9 Mei 2012.Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2012 mencapai 6,32% atau 7,61 juta orang.Pada Februari 2011, jumlah pengangguran terbuka mencapai 8,12 juta orang, di Agustus 2011 ada 7,7 juta orang, sedangkan Februari 2012 sekitar 7,61 juta orang.Muhaimin menyatakan pemerintah optimistis dapat menurunkan angka pengangguran, tapi diperlukan komitmen yang diimplementasikan dalam bentuk usaha yang serius dari seluruh kalangan, baik pemerintah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat."Salah satunya adalah dengan meningkatkan SDM dengan membangun kompetensi tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan kesempatan kerja."Yang lebih utama lagi, lanjutnya, adalah dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan pada pencari kerja terdidik.Sementara itu, mengenai terbatasnya kesempatan kerja baru dan tidak sesuainya kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja, Muhaimin menilai menjadi satu penyebab tingginya pengangguran."Di sektor formal, penciptaan lapangan kerja baru membutuhkan investor untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya produktivitas kerja," jelasnya.Oleh karena itu, dia menambahkan hubungan industrial yang kondusif dan harmonis menjadi syarat agar investor tertarik dan membuka investasi baru. (ra)

 

>>BACA JUGA

Pemerintah beri dukungan kelayakan JSS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Jessica Nova

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper