Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah bantu kapal 5-10 GT untuk nelayan

BATANG, Jawa Tengah: Pemerintah akan memberikan bantuan kapal ukuran 5 gross tonage (GT) dan 10 GT untuk nelayan di wilayah Indonesia bagian timur, karena sebagian besar nelayan di bagian timur Indonesia tidak mampu mengoperasikan kapal berukuran 30

BATANG, Jawa Tengah: Pemerintah akan memberikan bantuan kapal ukuran 5 gross tonage (GT) dan 10 GT untuk nelayan di wilayah Indonesia bagian timur, karena sebagian besar nelayan di bagian timur Indonesia tidak mampu mengoperasikan kapal berukuran 30 GT.Pemerintah membuat program bantuan kapal sebanyak 1.000 kapal ukuran 30 GT sejak 2010 dengan nilai Rp1,5 miliar per kapal. Gross tonage (GT) merupakan ukuran daya tampung atau volume kapal.Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat protes terhadap program bantuan 1.000 unit kapal ukuran 30 GT, karena nelayan di Indonesia bagian timur dinilai belum mampu mengoperasikan kapal yang berukuran lebih besar itu."Mereka meminta [kapal] ukuran 5 GT-10 GT, untuk itu kita akan berikan evaluasi [Inpres No. 1/2010], usulkan kepada pemerinth, kalau memang Indonesia bagian timur meminta bantuan kapal dengan ukuran lebih kecil, kita akan usulkan, mulai tahun depan," ujarnya saat memberikan bantuan 27 kapal 30 GT di Provinsi Jawa Tengah, hari ini.KKP melalui Inpres No. 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pembangunan Nasional menggulirkan program pembangunan kapal nelayan berukuran di atas 30 GT sebanyak 1.000 unit hingga 2014.Menteri Cicip menuturkan jelajah nelayan di Indonesia bagian timur tidak begitu jauh hanya 10-15 mil, karena populasi ikan masih cukup banyak, berbeda dengan nelayan di Jawa yang memiliki daya jelajah lebih jauh.Menurutnya, realisasi penyaluran bantuan kapal itu pada tahun lalu sebanyak 46 unit kapal ukuran 30 GT. Sementara itu, realisasi bantuan kapal ukuran 30 GT sampai saat ini sudah mencapai 250 unit seluruhnya berukuran 30 GT.Dia menjelaskan daya jelajah kapal ukuran 30 GT mencapai 60 mil atau di zona ekonomi ekslusif (ZEE), sehingga dapat melaut sampai ratusan mil. Namun, pihaknya masih mengevaluasi pelaksanaan bantuan kapal penangkapan ikan tersebut.Sebelumnya, Komisi IV DPR mendesak KKP mengevaluasi program ketersediaan 1.000 unit kapal penangkap ikan 30 GT agar dapat dimanfaatkan para nelayan kecil.Anggota Komisi IV DPR Honing Sanny mengatakan kapal penangkap ikan 30 GT tidak cocok untuk nelayan yang rata-rata taraf kehidupannya rendah.Sebab, mengoperasikan kapal itu butuh sumber daya manusia yang bagus, modal besar untuk berlayar, dan surat izin menjalankan kapal. Akhirnya, semua kapal di daerah diserahkan kepada para juragan karena nelayan tidak bisa mengoperasikan kapal.Dalam acara itu, Menteri Sharif memberikan bantuan nelayan di kabupaten dan kota di Jawa Tengah total Rp141,4 miliar meliputi Kebumen, Rembang, Pekalongan, Pati, Tegal, Kendal, Pemalang, Semarang, dan Banjarnegara.Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan jumlah nelayan di Jawa Tengah sekitar 200.000-300.000 nelayan sebagian besar masih menggunakan kapal kecil di bawah 5 GT, sehingga jangkauan tidak jauh.Sementara itu, kondisi laut di pantai utara Jawa sudah tidak baik untuk pertumbuhan ikan, karena laut semakin dangkal dan pencemaran limbah. Hal itu, katanya, membuat para nelayan saling berebut ikan.Nelayan di Jawa Tengah akan mendapatkan bantuan 100 kapal 30 GT sampai dengan 2014. Masing-masing kapal akan diberikan kepada kelompok nelayan yang terdiri dari 30 nelayan, sehingga akan ada 3.000 nelayan yang mendapatkan manfaat dari bantuan tersebut.“Daripada kita bertengkar mencari ikan yang tidak jelas, maka kami senang dengan bantuan ini. Kebijakan presiden membangun 1.000 kapal untuk seluruh Indonesia,” jelasnya.Menurutnya, modal nelayan sekitar Rp40-Rp50 juta per 2 pekan dan menghasilkan Rp100-Rp150 juta, sehingga masing-masing nelayan dapat memperoleh Rp2 juta setiap dua pekan.Bibit meminta agar Menteri Kelautan dan Perikanan mempertimbangkan bantuan dana untuk membuat bengkel kapal. “100 kapal [30 GT] siapa yang akan memperbaiki, perlu dog, dengan demikian kapal bantuan itu akan terpelihara dengan baik.”Selain perikanan tangkap, katanya, ikan budidaya di Jawa Tengah tumbuh pesat seperti lele gurame nila, patin, udang, belut, dan lainnya.Namun, pertumbuhan perikanan budidaya itu, menurutnya, masih terkendala dengan harga pakan yang cukup tinggi. “Pakan itu mahal, yang dikehendaki masyarakat harga pakan ikan murah.”Padahal, terdapat areal 900 ha di Jawa Tengah enceng gondok yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pabrik pakan ternak ikan. “Itu barangkali salah satu peluang untuk dapat dimanfaatkan, sehingga budidaya ikan maju, ikan tangkap juga maju.” (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper