JAKARTA: Asosiasi Tol Indonesia meminta pemerintah bersikap lebih fleksibel dalam memberikan dukungan dana untuk proyek pembangunan tol.Hal itu terkait rencana pemerintah memberikan dukungan sebesar maksimal 40% dari total investasi proyek dengan skema public private partnership.Ketua Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchurrochman mengatakan idealnya pemberian dana dukungan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tol. Karena itu, pembatasan dukungan hingga 40% sebenarnya kurang tepat diterapkan untuk proyek tol tersebut.Dia mengatakan pada umumnya kebutuhan investasi tol itu bersifat jangka panjang dan nilainya tinggi, karena itu butuh sumber dana yang cukup.Apalagi, katanya, investor swasta juga cenderung enggan membiayai jika kelayakannya rendah. Dukungan dari pemerintah diperlukan agar proyek yang ditawarkan lebih menarik."Tidak bisa dibatasi hanya maksimal 40% saja, karena harus diperhitungkan masing-masing tol. Bisa saja hanya 25% atau bahkan sampai 70% kebutuhan dukungannya," ujarnya pada akhir pekan.Menurutnya, dukungan yang diberikan bisa saja dengan mensubsidi biaya pembebasan lahan, atau membiayai sebagian biaya konstruksi, sehingga porsi pembiayaan swasta bisa berkurang.Fatchur menambahkan selain bersikap fleksibel, pemerintah juga seyogyanya memberikan dana dukungan tersebut pada seluruh proyek tol yang baru akan dibangun. (tw)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel