China didesak impor lebih banyak produk RI

NANNING, Guangxi: Pemerintah RI mendesak China untuk membeli barang-barang dari Indonesia sehingga memberikan efek pada kenaikan ekspor Indonesia, sementara China meminta Indonesia untuk memfasilitasi investasi negara tersebut di Tanah Air.Asisten Menteri Perdagangan Bidang Kebijakan Perdagangan Muchtar mengatakan sejak Indonesia mulai menjalin kerja sama perdagangan dengan China pada 1995, ekspor dan impor antara kedua negara makin meningkat.“Bahkan sekarang  China jadi minta dagang kedua terbesar. Bahkan untuk ekspor migas, China jadi tujuan ekspor utama,” kata Muchtar. Dia mengatkan hal itu saat bertemu dengan Vice Chairman Guangxi Committee of China People’s Political Consultative Conference Jiang Jixiong.Kedua wakil pemeintah RI dan China itu bertemu  di sela-sela China-Asean Expo ke-8 dan  China-Asean Business & Investment Summit (CABIS) ke-8 hari ini.Menurut Muchtar, agar perdagangan kedua negara terus berkelanjutan , China perlu membeli barang-barang dari Indonesia agar ekspor dari Tanah Air  naik. Jika ekspor meningkat maka kemampuan Indonesia untuk membeli barang dari China juga meningkat.Jiang mengatakan Indonesia sudah banyak memfasilitasi investasi China di Indonesia. Dia menyebutkan beberapa kali pemimpin tertinggi negara tersebut datang ke Tanah Air dan setiap kedatangan mendapatkan kemudahan dan fasilitas.Dia melihat Indonesia kaya akan sumber daya alam dan mineral. Hal ini merupakan satu potensi untuk dikerjasamakan antara China dan Indonesia.Selain itu, untuk mendukung kerja sama perdagangan dan investasi yang semakin besar antara Indonesia dan China, terutama di Provinsi Guangxi, Jiang meminta pemerintah RI membuka konsulat jenderal di daerah itu.Menurut Jiang, saat ini ada 23 proyek Indonesia di Guangxi.dan sebaliknya ada beberapa proyek pengusaha dari Guangxi di Bekasi.Pemprov Guangxi berusaha mendorong perdagangan dengan Indonesia lebih besar lagi dengan kerja sama antarpemda seperti sister city beberapa kota di provinsi tersebut dengan Bandung dan Semarang.“Melalui jalur sister city mendorong kerja sama ekonomi, budaya yang terus menerus  antara China dan Indoensia,” kata Jiang.(api)