SURABAYA: Manajemen Unit Pemasaran dan Niaga Region V PT Pertamina memprediksi penjualan bahan bakar khusus untuk pesawat di Surabaya maupun Denpasar pada proses mudik dan balik Lebaran 2011 akan mengalami peningkatan 10%-30% dari penjualan normal.
Mohammad Iskandar, Genaral Manager Unit Pemasaran dan Niaga Region V PT Pertamina, mengatakan akan adanya kenaikan pada pemakaian avtur akibat lonjakan frekuensi penerbangan maupun pemakaian pesawat berbadan lebar di Surabaya maupun di Denpasar.
"Sama seperti prediksi lonjakan penjualan BBM, untuk penjualan avtur selama mudik dan balik Lebaran 2011 juga diprediksi naik baik untuk penjualan di Surabaya dengan bandara Juanda-nya maupun di Bali dengan bandara Ngurah Rai-nya. Tingkat kenaikannya 10%-30%," katanya hari ini.
Iskandar menjelaskan pemakaian atau penjualan avtur di bandara Juanda Surabaya pada waktu normal biasanya rata-rata mencapai 740 kiloliter per hari.
"Khusus untuk Bandara Juanda diprediksi akan naik sekitar 10%, dari pemakaian harian 740 kiloliter naik menjadi 800 kiloliter per hari atau rata-rata ada kenaikan 60 kiloliter," ujarnya.
Dia mengungkapkan kenaikan dengan prosentasi lebih tinggi terjadi di Bali mengingat lalu lintas penerbangan pesawat lebih besar dibandingkan di Juanda, Surabaya.
"Pada hari normal, kebutuhan harian avtur di Bali bisa mencapai 1.220 kiloliter, namun untuk peaks session saat mudik dan balik Lebaran tahun ini diprediksi bisa naik hingga 30%. Artinya kebutuhannya bisa mencapai 1.600 kiloliter per hari," tegasnya.
Iskandar menegaskan sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan mengoptimalkan suplai avtur dari terminal BBM ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dengan menyediakan armada yang ada baik armada bridger maupun tanki.
"Semuanya disiagakan khususnya untuk menjaga kesiapan sarana dan fasilitas operasi di DPPU [Depot Pengisian Pesawat Udara] guna menghindari kemungkinan ada kendala dalam pelayanan ke maskapai penerbangan," ungkapnya. (sut)