Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean pertegas pentingnya posisi produsen sawit

JAKARTA: Negara-negara produsen kelapa sawit yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (Asean) akan menegaskan posisinya dalam kerja sama dengan Uni Eropa. "Sangat penting meneguhkan posisi negara produsen sawit yang tergabung dalam

JAKARTA: Negara-negara produsen kelapa sawit yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (Asean) akan menegaskan posisinya dalam kerja sama dengan Uni Eropa. "Sangat penting meneguhkan posisi negara produsen sawit yang tergabung dalam Asean di mata Uni Eropa," tutur Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar yang disampaikan dalam Preparatory Meeting of ASEAN Economic Ministers di Jakarta, hari ini. Menurut dia, ajang Asean Summit ini merupakan kesempatan yang bagus untuk kembali menyatakan pentingnya posisi para produsen sawit di Asia Tenggara. "Ini saatnya untuk menarik perhatian Uni Eropa tentang masalah yang terus saja terjadi," katanya. Pada kesempatan terpisah, Mahendra menyatakan Asean dan Uni Eropa sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan mengubah rintangan dalam perdagangan dua kawasan.Menurut dia, dua kawasan ini akan melakukan pendekatan yang berbeda terkait dengan sektor perdagangan. "Pada masa lalu para eksportir dari Asean tidak akan dapat mengekspor produk jika tidak memenuhi standar yang ditetapkan Uni Eropa. Hal ini seringkali menimbulkan masalah," ungkapnya. Oleh karena itu, kata Mahendra, saat ini diupayakan untuk mengubah pendekatan perdagangan. "Asean dan Uni Eropa berkomitmen untuk menyelesaikan perbedaan ini dengan penguatan kerjasama. Dengan kerjasama ini maka akan menjembatani masalah perdagangan yang muncul," katanya. Dia mencontohkan standardisasi yang diterapkan oleh Uni Eropa untuk produk sawit dinilai tidak sesuai dengan standar yang diberlakukan di Asean. Dia mengatakan mesti ada perspektif yang sama antara dua kawasan ini untuk menyikapi perdagangan kelapa sawit. "Kami [Asean] menilai bahwa standar yang diterapkan oleh Uni Eropa itu sangat diskriminatif," tegasnya.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper