LONDON: Garuda Indonesia akan menandatangani restrukturisasi utang dengan European Credit Agency (ECA) senilai US$289 juta bertempat di KBRI Inggris Jumat siang.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan penandatanganan restrukturisasi utang dengan ECA itu memungkinkan pembayaran utang sesuai dengan kemampuan perseroan."Penandatanganan restrukturisasi utang ini menjadikan fondasi keuangan Garuda makin kuat ke depannya. Yang pasti utang ini terjadi pada masa lalu, bukan hasil kerja manajemen sekarang, tetapi harus dibereskan. Sehingga payment ke depan jelas sesuai dengan kemampuan," katanya di Business Lounge Grand Hyatt London.Dia menambahkan posisi utang sampai akhir 2005 mencapai US$868 juta yang didalamnya termasuk ECA sebesar US$502 juta dan kreditur lain. Total utang berkurang signifikan sampai 30 September 2010 menjadi US$477 juta dengan porsi ECA sebesar US$289 juta."Penurunan yang hampir separuh ini dibayar dari hasil operasional perusahaan. Meski dalam 5 tahun terakhir kita belum tandatangan debt restructuring, tetapi kami tetap mencicil."Menurut dia, awalnya pihak ECA meminta jaminan pemerintah untuk merestrukturisasi utang itu. Pihak Garuda tidak setuju dengan permintaan itu. Masalah ini, lanjutnya, yang membuat pembicaraan menjadi tersendat."Mereka melihatnya Garuda itu milik negara jadi minta jaminan. Kita sudah sampaikan ke pemerintah, namun tidak dikasih. Mereka akhirnya berubah pikiran setelah melihat kinerja Garuda. Dalam 5 tahun saja berapa jumlah utang yang sudah dibayar," jelasnya.Emirsyah menegaskan dengan ditandatanganinya restrukturisasi utang dengan ECA, tidak ada lagi yang harus dijadwalulang. "Ini [penandatanganan dengan ECA] bisa dikatakan milestones bagi Garuda." (yn)