Nobel Ekonomi 2024: Bagaimana Negara Kaya Makin Kaya dan Tak Terkejar Negara Miskin

Penemuan tiga pemenang nobel ekonomi tahun ini menyoroti kesenjangan negara kaya dan miskin, dan mengapa gap tersebut sulit terjembatani.

Bisnis.com, JAKARTA — Penghargaan nobel bidang ekonomi tahun ini menyalakan lampu sorot pada teori bagaimana jurang pemisah negara kaya dan negara miskin persisten dari waktu ke waktu. Pemenangnya terdiri atas tiga akademisi Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Yale University, Daron Acemoglu, Simon Johnson, dan James Robinson.

Ketiga ekonom melalui risetnya menunjukkan pentingnya lembaga masyarakat bagi kemakmuran suatu negara. Masyarakat dengan aturan hukum yang buruk dan lembaga yang mengeksploitasi penduduk tidak menghasilkan pertumbuhan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Penelitian para peraih penghargaan membantu kita memahami alasannya. Ketiganya akan berbagi penghargaan senilai 11 juta krona (US$1,1 juta).

Konten Premium Terbaru